Inggris, AS, dan Kanada Menuduh Rusia Ikut Campur dalam Pemilihan Moldova
Khususnya, Sandu telah menjadi presiden sejak 2020, ketika dia terpilih dengan 57,7 persen suara di putaran kedua.
Ketiga pemerintah menuduh Rusia secara aktif menggunakan disinformasi dan propaganda online, di udara, dan di jalan-jalan mereka untuk memajukan tujuan mereka menurunkan kepercayaan publik terhadap kemampuan Moldova untuk mengamankan diri dan mempertahankan supremasi hukum.
Ketiga negara lebih lanjut mengatakan bahwa jika Sandu terpilih kembali, ada alasan untuk percaya Moskow akan bekerja untuk memprovokasi protes.
Mereka mengatakan mereka bekerja sama dengan pemerintah Moldova dan telah memberikan sanksi kepada aktor yang terlibat, dengan sanksi lebih lanjut sedang dipertimbangkan.
"Kami akan mendukung Moldova dan rakyat Moldova saat mereka mengelola campur tangan Kremlin dan dampak perang brutal Rusia melawan Ukraina," kata pernyataan dari Inggris, AS dan Kanada.
"Kami sangat mendukung reformasi demokrasi, ekonomi, keamanan, dan antikorupsi Moldova serta memperdalam integrasi Eropa," ungkap pernyataan tersebut.