Kamala Harris: Perluas Dukungan ke Israel, Tapi Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Pembunuhan di Gaza
RIAU24.COM - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris tampaknya mengambil sikap seimbang tentang perang Israel-Hamas, yang tidak biasa bagi negara paling kuat di dunia, ketika dia bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam pengambilan yang langka, Kamala Harris menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab atas kematian terlalu banyak warga sipil di Jalur Gaza.
"Saya tidak akan diam," kata Kamala Harris menambahkan bahwa ia juga menjanjikan dukungan tak tergoyahkan untuk hak eksistensi negara Yahudi.
Dalam sambutan pertamanya tentang perang Israel-Hamas setelah calon presiden Demokrat yang diduga di negara itu, Harris pada hari Kamis (25 Juli) mengatakan bahwa sudah waktunya perang berakhir dan juga berpendapat bahwa perang itu bukan ‘masalah biner’.
"Kepada semua orang yang telah menyerukan gencatan senjata, dan kepada semua orang yang merindukan perdamaian, saya melihat Anda dan saya mendengar Anda," kata Harris yang berusia 59 tahun, tepat setelah Netanyahu meninggalkan Gedung Putih.
"Apa yang telah terjadi di Gaza selama sembilan bulan terakhir sangat menghancurkan gambaran anak-anak yang mati dan orang-orang yang putus asa dan lapar melarikan diri untuk keselamatan, kadang-kadang mengungsi untuk kedua kalinya, ketiga atau keempat kalinya. Kita tidak bisa berpaling dalam menghadapi tragedi ini. Kita tidak bisa membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan dan saya tidak akan diam," kata Harris.