Militer Myanmar Memperpanjang Aturan Darurat Selama 6 Bulan Lagi
Min Aung Hlaing telah berulang kali berjanji untuk mengadakan pemilihan multi-partai, dengan jenderal mengatakan pada bulan Juni bahwa pemungutan suara akan dilakukan pada tahun 2025.
Jadwal pemilu sebelumnya telah ditunda, dengan alasan kekerasan yang sedang berlangsung sebagai alasannya. Min Aung Hlaing bersikeras junta tidak berencana untuk mempertahankan kekuasaan lama.
Militer mengambil alih kekuasaan setelah mengeluhkan kecurangan dalam pemilihan umum November 2020 yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi, yang dibantah partai tersebut. Kelompok pemantau pemilu tidak menemukan bukti kecurangan massal.
(***)