Mengalami Kenaikan, Rakor dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bengkalis
RIAU24.COM - Berdasarkan hasil survei kesehatan Indonesia, yang dirilis pemerintah pusat, prevalensi stunting di Kabupaten Bengkalis pada tahun 2023 mengalami kenaikan menjadi 17,9% dari tahun 2022 sebesar 8,4%.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) melakukan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Semester 1, di Aula Kantor Camat Pinggir. Selasa, 13 Agustus 2024.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Johansyah Syafri, Bupati Kamarni menyebutkan, kenaikan angka prevalensi stunting harus menjadi catatan dan evaluasi, dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi, agar angka prevalensi stunting dapat segera dituntaskan. Minimal capaian target sebesar 14% pada tahun 2024 ini bisa tercapai.
"Kita perkuat sinergisitas dan komitmen untuk melakukan percepatan penurunan stunting secara konvergensi, agar kita tetap bisa membangun keluarga sehat, generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas, dalam mendukung terwujudnya Kabupaten Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera," ajak Bupati.
Bupati juga meminta TPPS untuk terus melakukan pemetaan program dan kegiatan dengan baik, memastikan semua perangkat daerah yang memiliki kaitannya dengan intervensi sensitif dan spesifik terlibat aktif baik secara kegiatan maupun secara penganggarannya.
"Kami tidak ingin kedepan ada lagi lokus-lokus dan kasus stunting baru. Makanya segera lakukan upaya pencegahan akan lahirnya anak stunting, setelah itu baru tanggani anak stuntingnya," tutupnya