Korea Selatan Menyaksikan Protes Atas Deepfake Seksual di Ruang Obrolan Telegram
RIAU24.COM - Korea Selatan menyaksikan protes atas gambar dan video deepfake seksual eksplisit dari wanita yang ditemukan di ruang obrolan Telegram, kantor berita Reuters melaporkan pada hari Selasa (27 Agustus), mengutip media pemerintah.
Selama rapat kabinet yang disiarkan televisi, Presiden Yoon Suk Yeol menyerukan agar kejahatan seks digital diselidiki secara menyeluruh.
"Ini adalah eksploitasi teknologi sambil mengandalkan perlindungan anonimitas. Ini adalah tindakan kriminal yang jelas," tambah Presiden Yoon.
Dia berbicara tentang kejahatan seks di media sosial secara umum dan tidak menyebutkan nama Telegram.
Lonjakan deepfake online di Korea Selatan
Mengutip polisi, Reuters melaporkan pada hari Selasa bahwa kejahatan deepfake online melonjak di Korea Selatan.