Polresta Pekanbaru Kegiatan Cooling System Jelang Pilkada 2024: Upaya Bersama Ciptakan Pemilu Damai di Pekanbaru
RIAU24.COM - Pekanbaru – Dalam rangka memastikan Pilkada Serentak 2024 berlangsung damai dan kondusif, Polresta Pekanbaru menggelar kegiatan Cooling System pada Kamis, 19 September 2024, di Aula Zapin Polresta Pekanbaru. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini mengumpulkan berbagai elemen masyarakat dan pejabat penting dari Kota Pekanbaru, dengan tujuan mempererat sinergi demi suksesnya pelaksanaan Pilkada mendatang.
Suasana di Aula Zapin tampak penuh semangat, dimulai dengan pembukaan resmi yang dilanjutkan dengan lantunan lagu kebangsaan "Indonesia Raya." Hadirin tampak khusyuk ketika doa dipanjatkan, memohon agar proses demokrasi di Kota Pekanbaru berlangsung damai dan aman.
Sambutan pembuka disampaikan oleh Kompol Novaldi, S.Sos., M.Si., Kabag Ops Polresta Pekanbaru yang mewakili Kapolresta Pekanbaru. Dalam pidatonya, Novaldi menekankan pentingnya menjaga netralitas dan keterlibatan aktif seluruh pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, dalam menjaga stabilitas wilayah selama proses Pilkada.
"Sinergi antara seluruh unsur sangat penting dalam memastikan keamanan dan ketertiban selama Pilkada berlangsung," tegasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut beberapa pejabat penting seperti Asisten 2 Sekda Kota Pekanbaru yang mewakili Sekda Kota Pekanbaru, Kompol Lassarus Sinaga, S.H., M.H., Kasat Binmas Polresta Pekanbaru, Ketua KPU Kota Pekanbaru yang diwakili oleh KADIVSOSDIKLIH Parmas dan SDM KPU Kota Pekanbaru, serta perwakilan Bawaslu Kota Pekanbaru. Tak ketinggalan unsur Tiga Pilar yang terdiri dari Lurah, Bhabinkamtibmas, Babinsa se-Kota Pekanbaru, Ketua Senkom, Pokdar, serta perwakilan Toga, Tomas, Toda, dan Todat.
Agenda utama acara ini adalah pemaparan dari KPU dan Bawaslu terkait pentahapan Pilkada 2024 dan potensi kerawanan yang mungkin terjadi. Dalam sesi tersebut, KPU Kota Pekanbaru memberikan gambaran tentang langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memastikan pemilu berjalan sesuai aturan, sementara Bawaslu menyoroti potensi masalah yang bisa mempengaruhi keamanan dan kelancaran pemilu.