Bupati Berharap Ekowisata Sungai Liong Hadirkan Manfaat Bagi Seluruh Masyarakat
RIAU24.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis berharap, keberadaan ekowisata mangrove dapat menjadi destinasi wisata unggulan, terutama dalam mendukung Desa Wisata Bantan Tengah.
Demikian disampaikan Pjs. Bupati Bengkalis Akhmad Sudirman Tavipiyono diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Johansyah Safri, pada acara pembukaan Soft Opening Ekowisata Sungai Liong, Gerakan Pangan Murah dan Deklarasi Lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Desa Bantan Tengah, Senin 30 September 2024.
Johansyah mengatakan Pemkab Bengkalis, akan terus mendorong banyak pihak di daerah, untuk terus berkontribusi secara nyata dalam mengelola, merawat serta menjaga hutan mangrove.
"Mengingat hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem terpenting bagi kita yang berada pada kawasan pesisir, dalam mengendalikan perubahan iklim serta mendukung keragaman biota laut," ungkap Johansyah.
Kemudian Johansyah berharap, konsep ekowisata yang ditawarkan nantinya hendaknya dapat menumbuhkan optimisme dan memperkuat komitmen bersama dalam menjaga berkelanjutan lingkungan.
"Tidak banyak kabupaten seperti kita yang memiliki kawasan mangrove cukup luas dan sebagian besar kondisinya dalam keadaan baik. Hal ini menjadikan Kabupaten Bengkalis sebagai wilayah penting dalam perlindungan mangrove alamin yang masih tersisa di Indonesia.