Berhemat Atau Mati: Ahli Sebut Kelangkaan Air Tawar Gagalkan Produksi Pangan Lebih Cepat Dari yang Dipikirkan
RIAU24.COM - Setiap hari, lebih dari 1.000 anak balita meninggal karena air yang tidak aman dan sanitasi yang buruk.
Perempuan dan anak perempuan menghabiskan 200 juta jam untuk mengumpulkan air.
Produksi pangan di separuh dunia bisa gagal dalam 25 tahun ke depan karena krisis air ini.
Ini adalah beberapa temuan mencolok dari laporan utama tentang situasi ketersediaan air global, yang mencatat bahwa siklus hidrologi dunia telah terganggu untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia.
“Pada tahun 2030, permintaan air tawar akan melampaui pasokan sebesar 40 persen,” kata Komisi Global untuk Ekonomi Air dalam laporan yang dirilis pada Kamis (17 Oktober).
"Beberapa dekade kesalahan manajemen kolektif dan undervaluasi air di seluruh dunia telah merusak ekosistem air tawar dan daratan kita dan memungkinkan kontaminasi sumber daya air yang berkelanjutan. Sistem pangan kehabisan air tawar, dan kota-kota tenggelam karena akuifer di bawahnya mengering," kata laporan itu.