Penyebab Bagnaia Jatuh di Sprint Race MotoGP Malaysia

R24/riz
Francesco Bagnania
Francesco Bagnania

RIAU24.COM Pembalap Italia, Francesco Bagnania pulang tanpa poin usai Sprint Race MotoGP Malaysia. Ia terjatuh saat sprint Race MotoGP Malaysia 2024. 

Nasib apes dialami Italiano ini, sebab dia memulai balapan sebagai pole sitter, namun gagal memaksimalkan keuntungan. Apa sebab Bagnaia terjatuh?

Bagnaia disalip Martin usai start, kemudian dia di tikungan 9 Sirkuit Sepang, Malaysia pada putaran ketiga. Bagnaia gagal finis, dia kembali ke garasi. Pintu tim Ducati langsung ditutup.

Tikungan 9 menjadi titik yang paling diwanti-wanti oleh pebalap. Sebab area ini terdapat bump atau benjolan kecil yang berbahaya jika pebalap masuk terlalu cepat dan masuk ke dalam.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal ke Semifinal usai Dikalahkan Filipina, Ferrari dan Arkhan Kompak Matikan Komentar di Instagram

"Saya masuk ke tikungan sedikit lebih kencang, saya menabrak benjolan dan bagian depan saya menutup," ceplos Bagnaia dikutip dari Diario AS, Sabtu (3/11).

Bagnaia sadar kesalahan ini dibuat bukan pertama kalinya. Sprint race menjadi salah satu kelemahan Bagnaia musim ini. Dia lebih sering jatuh.

"Sayangnya, ini bukan pertama kalinya tahun ini ketika saya pikir saya melakukan sesuatu untuk mendapatkan lebih banyak margin, saya terjatuh. Saya rasa ini adalah ketiga kalinya hal itu terjadi. Dan sayangnya, semua kesalahan yang saya lakukan tahun ini dalam balapan selalu terjadi di sprint, di mana Jorge lebih baik. Karena pada akhirnya, satu-satunya perbedaan di antara kami adalah di sprint," tambah dia lagi.

Saat ini Martin kokoh di puncak klasemen sementara MotoGP 2024 dengan 465 poin. Martin unggul 29 poin dari Bagnaia di tempat kedua yang mengemas 436 poin. 

Baca Juga: Rey Misterio Meninggal Dunia, Pengulat Legenda Asal Meksiko 

Dengan perbedaan poin yang lumayan besar itu, peluang Martin menjuarai MotoGP 2024 pada race utama MotoGP Malaysia 2024 hari ini (3/11) sangat besar.

Martin kini hanya butuh mengemas sembilan poin lebih banyak daripada Bagnaia untuk mengunci titel juara dunia di balapan utama, hari ini (3/11). 

Martin setidaknya harus mencetak sembilan poin lebih banyak ketimbang Bagnaia untuk mengunci gelar juara dunia 2024. Misalnya jika Martin memenangi balapan besok dan Bagnaia gagal finis kedua, maka gelar juara dipastikan jadi milik pebalap Pramac itu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak