RIAU24.COM - Pemungutan suara dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) telah diakhiri di sebagian besar negara bagian, dan penghitungan suara mulai dilakukan, yang bisa memakan waktu berhari-hari.
Calon presiden (capres) Partai Republik Donald Trump unggul sementara atas capres Partai Demokrat Kamala Harris, baik untuk perolehan suara nasional (popular vote) maupun untuk perolehan electoral college (electoral vote).
Namun hasil pilpres AS masih belum bisa ditentukan, mengingat perolehan suara di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran (battleground states) kemungkinan besar belum akan diketahui dalam waktu dekat.
Perolehan suara di battleground states biasanya menjadi penentu pemenang pilpres AS.
Berdasarkan proyeksi media terkemuka AS, CNN, seperti dilansir pada Rabu (6/11/2024), hasil perolehan suara di sejumlah negara bagian sudah bisa diproyeksikan pemenangnya untuk pilpres.
Proyeksi media massa ini hanya sebagai prediksi pemenang dan bukanlah hasil resmi karena penghitungan suara masih berlangsung.
Proyeksi CNN untuk sementara menunjukkan Trump unggul dengan meraih 40.322.027 suara nasional atau 52,5 persen, sedangkan Harris meraih 35.497.565 suara nasional atau 46,2 persen.
Untuk perolehan electoral votes, Trump saat ini diproyeksikan meraup 172 electoral votes dan Harris baru meraup 81 electoral votes.
Perolehan electoral votes didapat dari kemenangan yang didapat setiap capres di masing-masing negara bagian.
CNN memproyeksikan Trump untuk sementara menang di 17 negara bagian, yakni Montana, North Dakota, South Dakota, Wyoming, Utah, Oklahoma, Missouri, Texas, Arkansas, Louisiana, Indiana, Kentucky, West Virginia, Tennessee, Alabama, Florida, dan South Carolina.
Sedangkan Harris, menurut proyeksi CNN, untuk sementara menang di tujuh negara bagian, yakni Illinois, New York, Vermont, Massachusetts, Rhode Island, Delaware, dan Maryland.
(***)