Letusan Gunung Lewotobi Memaksa Ribuan Orang Mengungsi, Upaya Bantuan Mendesak Sedang Dilakukan
RIAU24.COM - Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak 4 November lalu telah menelan sembilan korban jiwa dan menyebabkan 13.116 orang mengungsi.
Maria Goreti Koten, salah satu pengungsi, menceritakan bagaimana dia dan keluarganya mengungsi ke tempat penampungan sementara, bersama penduduk lainnya, untuk menghindari bahaya letusan.
Di posko evakuasi ini, upaya bantuan yang dipimpin oleh lembaga pemerintah dan nonpemerintah sedang berlangsung di enam lokasi yang ditentukan.
Namun, Yustinus Aran, pengungsi lainnya, menyuarakan kekhawatirannya tentang kebutuhan mendesak kelompok rentan, termasuk perempuan, lansia, dan anak-anak. Ia mendesak pemerintah untuk memprioritaskan pasokan penting bagi para pengungsi karena kebutuhan semakin kritis.
Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait mengunjungi lokasi pengungsian di Desa Kobasoma, Flores Timur, pada hari Rabu dan menghimbau warga untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Lokasi yang diusulkan meliputi area seluas 50 hektar di Kecamatan Wulanggitang, 20 kilometer utara Gunung Lewotobi, dan Kramak di Kecamatan Titihena, 30 kilometer timur laut gunung berapi tersebut.
Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi meningkat sejak 4 November, dengan peningkatan gemuruh dan emisi pada 12 November. Asap tebal berwarna putih keabu-abuan membubung setinggi 1.000–2.000 meter di atas puncak, dan aliran lava mencapai hingga 3.800 meter di barat laut kawah. Dengan Gunung Lewotobi Laki-Laki pada level waspada IV (bahaya), risiko bahaya lebih lanjut tetap tinggi. ***