Para Pemimpin Pasifik Menuduh Australia Melakukan 'Ketidakadilan Iklim' di COP29
Regenvanu mendesak Australia untuk menegakkan komitmennya dari Cop28 tahun lalu di Dubai untuk beralih dari bahan bakar fosil.
Maina Talia, menteri perubahan iklim Tuvalu, menggemakan keprihatinan ini, menyoroti bahwa membatasi pemanasan global hingga 1,5°C bukan hanya angka tetapi garis hidup bagi masyarakat Pasifik yang menghadapi naiknya permukaan laut, mempercepat bencana cuaca ekstrem dan erosi budaya.
"Kami akan terus menjaga pertanggungjawaban negara-negara industri atas tindakan mereka... Masa depan kami hanya terletak di tangan mereka," katanya.
Australia melobi untuk menjadi tuan rumah bersama Cop31 pada tahun 2026 dengan negara-negara Pasifik, bersaing dengan Turki.
Sementara negara-negara Pasifik mendukung tawaran Australia untuk apa yang dijuluki Polisi Pasifik, para pemimpin, termasuk Tonga dan Palau, menekankan bahwa Australia harus memprioritaskan pencabutan komitmen untuk mengurangi emisi dan mendukung yang paling rentan di kawasan ini, lapor The Guardian.