RIAU24.COM - Axiata Group Berhad dan Sinar Mas menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kolaborasi strategis di hadapan Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim, dan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, di Petronas Twin Towers, Kuala Lumpur.

MoU pertama fokus pada kolaborasi di bidang telekomunikasi, 5G, solusi bisnis, infrastruktur digital, dan fintech, dengan tujuan mendukung transformasi digital di Malaysia, Indonesia, dan Asia Tenggara. Axiata dan Sinar Mas akan menganalisis pasar, mengevaluasi kompetisi, dan mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi di wilayah tersebut. Mereka juga akan membangun kemitraan untuk mendorong inovasi dan memberdayakan usaha di kawasan yang berkembang.

Vivek Sood, CEO Axiata, menyatakan, kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital dan mengurangi ketimpangan digital di kawasan. Sementara itu, Franky Oesman Widjaja, Chairman Sinar Mas, menegaskan bahwa sinergi kedua perusahaan akan memperkuat konektivitas dan mendukung ekonomi digital di Malaysia dan Indonesia.

MoU kedua memperkuat rencana merger antara PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, dan PT Smart Telcom menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk, dengan nilai gabungan lebih dari Rp 104 triliun dan pendapatan proforma Rp 45,4 triliun. Merger ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat konektivitas digital di Indonesia.

Proses merger masih menunggu persetujuan pemerintah dan pemegang saham, dengan penyelesaian diharapkan pada paruh pertama 2025.