RIAU24.COM - Denza, merek kendaraan listrik mewah di bawah naungan BYD Group, mencatat debut yang kuat di Indonesia dengan penjualan sebanyak 937 unit dalam dua bulan pertama meski baru memasuki pasar pada akhir Januari 2025. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil grosir di Indonesia mencapai 134.227 unit selama periode tersebut.

Pasar masih didominasi oleh produsen Jepang. Toyota mempertahankan posisi terdepan dengan penjualan 46.479 unit, mengamankan pangsa pasar 34,6 persen, diikuti oleh Daihatsu dengan 21.942 unit (16,3 persen). Honda berada di peringkat ketiga dengan 16.033 unit (11,9 persen), sementara Mitsubishi Motors dan Suzuki menyusul dengan masing-masing 11.712 unit (8,7 persen) dan 9.732 unit (7,3 persen).

Produsen mobil Korea Selatan Hyundai menempati posisi keenam dengan penjualan 4.534 unit (3,4 persen), diikuti oleh Mitsubishi Fuso (4.211 unit) dan Isuzu (4.109 unit), yang masing-masing menguasai pangsa pasar 3,1 persen. Sementara itu, merek-merek China mulai meraup untung, dengan Wuling memimpin segmen tersebut dengan penjualan 2.945 unit (2,2 persen), diikuti oleh Chery dengan 2.570 unit (1,9 persen).

Namun, kejutan terbesar datang dari Denza. Merek ini langsung memberikan dampak, menembus 15 besar merek mobil terlaris di Indonesia. Pada bulan Januari, meskipun baru tersedia kurang dari seminggu, Denza berhasil menjual 25 unit. Penjualan meroket pada bulan Februari menjadi 912 unit, sehingga total penjualan selama dua bulan menjadi 937 unit.

Pencapaian ini menempatkan Denza di posisi ke-13 secara nasional, melampaui beberapa merek mapan seperti Mazda, BMW, Lexus, Mercedes-Benz, Mini, Volvo, Volkswagen, dan Kia. Di antara merek premium seperti BMW, Lexus, Mercedes-Benz, Volvo, dan Volkswagen, penjualan grosir Denza jauh lebih tinggi.