Kalimantan Timur Dirikan Pusat Penyelamatan Satwa Liar untuk Spesies Terancam Punah Selain Orangutan

"Setelah direhabilitasi, satwa ini membutuhkan hutan yang aman dan sehat untuk kembali. Namun, hutan ini juga harus dipantau dan dilindungi," katanya pada hari Minggu.
Sayangnya, penggundulan hutan, alih fungsi lahan untuk perkebunan, dan perubahan iklim dengan cepat menyusutkan habitat yang tersisa di Indonesia. Hilangnya habitat ini secara langsung mengancam kemampuan untuk mengembalikan satwa liar yang diselamatkan ke lingkungan alaminya.
Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam serta organisasi lingkungan lainnya menghimbau pemerintah dan masyarakat untuk memprioritaskan perlindungan dan pemulihan hutan. Mereka menekankan bahwa tanpa ekosistem hutan yang sehat dan terhubung, upaya konservasi tidak akan berhasil.
“Tanpa hutan, penyelamatan satwa liar menjadi sia-sia. Kita harus memastikan bahwa pelepasan satwa liar dilakukan di kawasan lindung tempat mereka dapat berkembang biak,” pungkas Paulinus.
Untuk memperkuat upaya konservasi, peran masyarakat setempat menjadi semakin penting. Melalui kampanye pendidikan dan penyadaran, diharapkan masyarakat akan berperan aktif dalam melindungi hutan sebagai habitat penting bagi spesies yang terancam punah. ***