Cerita Wanita Singapura Pejuang Garis Dua, Melahirkan di Umur 51 usai 10 Kali IVF

Pada usia 51 tahun, kehamilan Chong dianggap berisiko tinggi dan dia berada di bawah perintah ketat untuk tidak bepergian lebih dari radius lima jam dari Singapura. Dia juga harus menemui dokternya, Dr. Suresh Nair, direktur medis di klinik Seed of Life, setiap minggu atau dua minggu untuk pemeriksaan.
Pasangan yang menikah pada tahun 2014 ini selalu menginginkan anak dan mulai mencoba untuk hamil secara alami setelah mereka menikah.
Karena dia sudah berusia 41 tahun saat itu, Glenda menghentikan konsumsi alkohol dan kafein, dan mulai berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kesehatannya dan meningkatkan peluangnya untuk hamil.
Dia menjalani apa yang disebutnya "rumitnya" metode pembuahan alami, termasuk memantau suhu tubuhnya, dan juga pengobatan tradisional China dan akupunktur. Setelah dua tahun mencoba tanpa hasil, pasangan itu beralih ke IVF.
Proses IVF yang berlangsung selama bertahun-tahun membuat pasangan itu mengunjungi enam dokter, termasuk dua dokter dari luar negeri. Chong juga mengalami keguguran yang terjadi begitu awal saat pembuahan sehingga dia tidak merasakannya.
Perjalanan IVF telah menjadi tantangan emosional bagi Glenda dan suaminya.