Bau Mayat Memenuhi Kota di Pusat Gempa Myanmar

RIAU24.COM -Saat gempa mengguncang, Ko Zeyer berjalan melewati bangunan yang runtuh, jalan yang rusak, hingga lubang yang menganga di kampung halamannya di Sagaing, Myanmar.
Perjalanan dari Mandalay biasanya memakan waktu 45 menit dengan mobil melintasi Sungai Irrawadd.
Tetapi setelah gempa bumi melanda Jumat pekan lalu, dibutuhkan waktu 24 jam lebih untuk melewati jembatan yang rusak dan bangunan yang runtuh.
Ko Zeyer mendapati keluarganya dalam keadaan selamat, tetapi banyak temannya yang meninggal dan sebagian besar kota itu hancur.
Di sisi lain, para penyelamat berebut mencari bantuan dan sumber daya di negara yang kini dikuasai oleh junta militer dan dilanda perang saudara.
Di sekelilingnya, orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan. Hingga berita ini diturunkan, sudah ditemukan 3.145 korban tewas yang dikonfirmasi pemerintah setempat.