Perang Saudara Kian Parah, Pemberontak Bunuh Ratusan Orang di Sudan

RIAU24.COM -Kekerasan di Sudan kembali mencapai titik tragis setelah pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan milisi sekutu melancarkan serangan selama dua hari berturut-turut ke kamp-kamp pengungsi yang dilanda kelaparan di wilayah Darfur, menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk 20 anak-anak dan sembilan pekerja kemanusiaan.
Menurut laporan resmi PBB, serangan ini menargetkan kamp Zamzam dan Abu Shorouk, serta kota El-Fasher, ibu kota provinsi Darfur Utara.
Wilayah-wilayah ini merupakan titik perlindungan bagi lebih dari 700.000 pengungsi yang terusir dari rumah mereka akibat konflik bersenjata yang sudah berlangsung hampir dua tahun terakhir.
"Ini adalah eskalasi yang mematikan dan tidak dapat diterima dalam rangkaian serangan brutal terhadap pengungsi dan pekerja bantuan di Sudan sejak konflik ini dimulai," ujar Clementine Nkweta-Salami, Koordinator Kemanusiaan dan Perwakilan Tetap PBB untuk Sudan, dalam pernyataan resminya sebagaimana dilansir Al Jazeera, Minggu (13/4/2025).
Ia menyebutkan bahwa serangan dimulai pada Jumat dan kembali terjadi pada Sabtu. "Saya sangat mendesak mereka yang melakukan tindakan seperti ini untuk segera menghentikannya," tambahnya.
Dari sembilan pekerja kemanusiaan yang gugur, enam di antaranya adalah tenaga medis dari organisasi Relief International yang sedang bertugas di salah satu pos kesehatan terakhir yang masih beroperasi di kamp Zamzam.