Rekonsiliasi Elit, Polarisasi Rakyat: Konsolidasi Politik Jokowi dan Prabowo Masuki Babak Baru

RIAU24.COM -Di permukaan, panggung politik Indonesia tengah disapu narasi rekonsiliasi.
Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto tampil seirama, saling memuji dan menjanjikan kesinambungan kekuasaan.
Namun di balik panggung yang dirancang harmonis itu, kritik soal konsolidasi kekuasaan dan oligarki justru semakin menguat.
Pasca pemilu 2024, arah demokrasi Indonesia kian dikendalikan oleh segelintir elit. Partai-partai besar mulai berbaris rapi di bawah satu poros kekuasaan, menyisakan hanya sedikit ruang oposisi.
PDIP, meski awalnya mengambil sikap berbeda, mulai menunjukkan tanda-tanda kompromi. Airlangga Hartarto dari Golkar dan Zulkifli Hasan dari PAN terang-terangan menyatakan dukungan penuh terhadap program-program Prabowo, bahkan yang dirancang sejak era Jokowi.
Rocky Gerung mengkritik keras kecenderungan ini. “Yang terjadi bukan demokrasi, tapi oligarki yang menyamar. Mereka menyebutnya rekonsiliasi, padahal ini koalisi dagang kekuasaan,” ujarnya mengutip kanal YouTube @RockyGerungOfficial, Rabu (16/4).