Ketua LAMR Pelalawan Kritik Pemakaian Busana Adat Saat Jokowi Terima Gelar, Ini Katanya
Senin 17 Desember 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah selesai menjalani prosesi penabalan adat dari LAM Riau. Gelar yang diberikan yakni Datuk Seri Setia Amanah Negara.
Namun Ketua Umum DPH LAMR Kabupaten Pelalawan Riau, Datuk Seri Tengku Zulmizan Farinja Assagaff angkat suara. Lewat akun facebooknya, Tengku Zulmizan mempertanyakan pakaian adat yang dikenakan Presiden Jokowi.
Datuk Tengku Zulmizan menilai ada yang "salah" pada pemakaian busana adat untuk Presiden Jokowi tersebut. Berikut kritikan Tengku Zulmizan yang dikutip Riau24.com di akun @Tengku Zulmizan Farinja Assagaff:
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh. lzin bertanya kepada yang lebih berpaham daripada saya!
Siapa yang memakaikan Pakaian Kebesaran Adat kepada Datuk Seri Jokowi? Mengapa begitu berantakan? Kata orang Melayu: "tak semenggah"...sehingga tak nampak takah dan aura yang mengenakannya. Saya lihat pemakaiannya kurang rapi, bengkong-nya terlalu tinggi sehingga badan Beliau seolah "terbenam". Kain sampinnya terbuka begitu lebar sehingga "merekah".
Yang paling janggal dan "menyalah" secara adat adalah pemakaian "kain sampin" atau "kain samping" dimana "kepala kain" kok Ietaknya di sebelah depan, seharusnya sebagai laki-Iaki Ietak "kepala kain" Beliau adalah di belakang yang dipakaikan simetris jarak kiri dan kanan.