Menu

Industri Jasa Keuangan Syariah Tumbuh Positif di 2018

Muhammad Iqbal 22 Dec 2018, 08:04
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis, Anto Prabowo menyebutkan bahwa, Industri jasa keuangan syariah juga tumbuh positif selama 2018.

Dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Anto mengatakan, hal itu tercermin dari pertumbuhan aset perbankan syariah dan pembiayaan syariah (BUS +UUS), serta aset IKNB syariah per oktober 2018 masing-masing tumbuh 7,09% ,9,52?n 0,59%. 

"Untuk per 18 Desember 2018 kemarin, NAB Reksa Dana Syariah, Sukuk Negara dan Sukuk Korporasi mengalami peningkatan. Masing-masing peningkatannya sebesar 20,98%, 17,20?n 40,48%," kata  Anto.

Dia memambahkan, kinerja sektor jasa keuangan yang cukup baik tersebut didukung oleh berbagai macam inisiatif yang di luncurkan OJK, baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi atau menyediakan sumber dana pembiayaan jangka panjang.

Kemudian, untuk mendorong peningkatan peran serta keuangan syariah dalam mendukung penyediaan sumber dana pembangunan, pihaknya juga memfasilitasi pendirian Bank Wakaf Mikro (LKM Syariah) dan pelaksanaan kegiatan sosialisasi terkait keuangan syariah bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

"Terdapat 41 Bank Wakaf Mikro dengan nilai pembiayaan sebesar 9,72 milliar dan melibatkan 8.373 debitur," jelasnya.

Untuk mendukung pembiayaan pembangunan jangka panjang, OJK juga memberikan izin pendanaan melalui KIK-EBA terkait infrastruktur.

"Nilai sekuritisasi mencapai Rp7,44 triliun dan KIK-DIRE dengan nilai sekuritisasi sebesar Rp0,62 triliun," tuturnya.

Pihaknya juga mendorong emiten infrastruktur untuk fund raising di Pasar Modal dimana tercatat 24 penawaran umum, yang dilakukan 22 Emiten sektor infrastuktur melakukan fund raising melalui Pasar Modal dengan total nilai emisi Rp28,05 triliun.

(rls)

OJK