RIAU24.COM - Anggota DPRD Riau Husaimi Hamidi tidak terima kampung halamanya provinsi Riau dituduh sebagai sarang Radikal oleh ketua GP Anshor Yaqut Cholil Quomas. Dia mempertanyakan dan meragukan terhadap data yang disampaikan oleh Yaqut tersebut. 

"Data dari mana Riau sarang Radikal, "kata Husaimi di DPRD Riau.  Senin 14 Januari 2019.

Husaimi menilai politik yang menyudutkan Riau sebagai sarang Radikal oleh ketua GP Anshor adalah sikap politik yang tidak baik. Jika ingin menang di tahun politik hendaknya GP Anshor mengunakan politik yang santun. 

"Kalau mau menang tahun politik jangan gitu caranya,  sebab orang Riau ini orang santun, dan welcome terhadap suku apapun yang masuk.  Contohnya saja tenaga kerja asing yang berkerja di perusahaan di Riau, kita tidak protes maupun demo juga tidak ada, kita akam tutup perusahaan itu juga tidak ada,"tuturnya.

Maka dari itu, anggota DPRD Riau ini menilai, Riau ini di kambing hitamkan oleh pihak yang tidak suka. Seperti tuduhan daerah yang radikal. Seperti kasus penangkapan teroris di kampus UNRI beberapa waktu lalu. Tapi jika dilihat pelakunya itu bukan orang Riau. 

"Jadi sebelum ada gesekan Saya meminta  Yaqut segera meminta maaf, supaya bola ini tidak mengalir kemana-mana.  Apalagi ini tahun politik apa saja bisa dipolitikan, kita tidak mau terjadi gesekan baru. Seperti dilakukannya demo maupun dengan aksi boikot pemilu ini kan berbahaya. Jadi sekali lagi segera minta maaf. Kalau orang intelektual itu harus pakai data bicara dan jangan asal gomong, " tutupnya.