Jokowi Akan Tanya Kasus Penculikan Aktivis ke Prabowo, Pengamat Sebut Basi
RIAU24.COM - Pada saat debat Capres 2019 yang berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019 besok, Tim TKN Jokowi - Ma'ruf Amin akan bertanya soal dugaan penculikan terhadap aktivis kepada Prabowo saat masih aktif di militer.
Mengenai jelang debat tersebut, pengamat politik dari UIN Sumut, Faisal Riza merasa khawatir tentang debat mengenai HAM yang menjadi agenda debat kandidat.
"Ini yang saya kuatirkan, bahwa perdebatan masih membawa wacana lama. Kubu Jokowi akan menyerang Prabowo dengan kasus-kasus pelanggaran HAM dan penegakan hukum," ujar Faisal Riza yang dilansir dari rmol.co, Rabu, 16 Januari 2109.
Jika hal itu terjadi, kata Faisal, maka debat tersebut tidak akan menarik karena pada Pilpres 2014 lalu, kedua tokoh, Jokowi dan Prabowo sudah pernah bertemu di arena perdebatan dalam agenda yang sama.
"Pada 2014 Jokowi berjanji akan menuntaskan beberapa kasus HAM. Tapi diingat juga, ketika sudah terpilih dan menjadi presiden, Komnas HAM juga memberikan rapor merah kepada Jokowi atas kinerjanya dalam menyelesaikan kasus-kasus HAM," jelas dia.
Dia menambahkan, dalam debat kandidat yang akan digelar besok akan menjadi tantangan bagi keduanya adalah soal penanganan korupsi.
"Penanganan kasus korupsi akan menjadi tantangan terberat bagi baik Jokowi yang sudah berpengalaman memerintah, maupun Prabowo," lanjut Faisal.
Ruang debat ini, kata Faisal menambahkan, mestinya menjadi momentum bagi masyarakat untuk mengetahui isi kepala para pemimpinnya.
"Di debat itu, yang paling penting, para kandidat bisa mengekspose gagasan sehingga mampu dipahami rakyat," tuturnya.
Isu basi dan yang sedang terjadi, diharapkan dia dapat mendapat jalan keluar. "Dan ini yang penting, saya berharap perdebatan program lebih dominan di ruang publik ketimbang debat politik identitas," demikian Faisal.