RIAU24.COM - Juru Bicara DPP Front Pembela Islam ( FPI ) Slamet Ma'arif menilai dibebaskannya Abu Bakar Baasyir oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi syarat akan muatan politis . Menurut Slamet, jika alasan Jokowi karena kemanusiaan , seharusnya pembebasan sudah dilakukan dari dulu dan bukan menjelang Pilpres 2019.

"Beliau tidak bersalah dan korban kriminalisasi seharusnya bebas dari kemarin-kemarin, harusnya sudah bebas dari dulu kenapa baru sekarang jelang pilpres ? Ada apa?," kata Slamet Ma'arif melansir dari Suara.com, Jumat 18 Januari 2019.

Menurut Ketua Persaudaraan Alumni 212 itu pembebasan Abu Bakar Baasyir lantaran Jokow ingin mendapat perhatian umat muslim menjelang Pemilu 2019. Mengingat banyak ulama yang terjerat kasus hukum dimasa pemerintahanya.

"Kalau niat dihati jadi saya nggak tahu, tapi indikasi kearah sana terlihat (meraup suara umat muslim)," terangnya.

Menurut Slamet, cara Jokowi tidak akan berhasil mendapatkan perhatian umat muslim. Dia menilai umat muslim Indonesia sudah tahu mana pemimpin yang akan dipilih saat 17 April mendatang.

"Kurang yakin saya (dengan cara Jokowi) karena umat tahu siapa yang penjarakan, dan umat paham sikap ustadz Abu Bakar Baasyir terhadap ini rezim," terangnya.