Menu

Belanja Langsung Lebih Besar Dari Belanja Tak Langsung, Syamsuar Mengkritik, Sekda Meluruskan

Muhammad Iqbal 22 Jan 2019, 16:52
Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi dan Gubernur Riau Terpilih, Syamsuar
Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi dan Gubernur Riau Terpilih, Syamsuar

RIAU24.COM - Pada saat pemaparan "Bedah APBD Riau 2019", Gubernur Riau terpilih, Syamsuar sempat menyinggung tentang porsi anggaran yang dianggap lebih mengedepankan biaya langsung dibandingkan dengan belanja tak langsung.

Untuk diketahui, dari total APBD Riau 2019 yakni Rp 9,1 persen yang terdiri dari belanja tidak langsung Pemprov Riau pada tahun 2019 sebesar Rp 5,07 Triliun. Sedangkan belanja langsung sebesar Rp 4,11 Triliun.
zxc1

"Dari ini jelas porsi belanja pegawai masih lebih besar ketimbang belanja publik," kata dia di gedung BI Perwakilan Riau, Selasa, 22 Januari 2019.

Dengan alokasi untuk publik hanya 30 persen, kata Syamsuar, dia pun mempertanyakan bagaimana masalah ekonomi di Riau bisa diatasi kalau jika kondisi keuangan daerah seperti itu.

"Sekarang ini masih banyak anggaran yang bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Kita melihat, alokasi untuk belanja publik sangat kecil dan sempit, tapi belanja langsung banyak digunakan untuk belanja yang bukan prioritas seperti perjalanan dinas," kata dia lagi.

Sementara itu, Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi menjelaskan bahwa pada saat perumusan APBD Riau 2019, telah disusun berdasarkan dengan ketentuan dan memenuhi seluruh prosedur.

Kemudian, terkait dengan belanja langsung lebih besar dibanding belanja tidak langsung, hal itu tidak bisa dianggap sebagai hal yang keliru. Karena, dalam belanja langsung ada pajak yang akan disalurkan ke daerah dan menjadi belanja tidak langsung.

"Selanjutnya ada belanja dalam bentuk bantuan keuangan dalam belanja langsung dan akan menjadi belanja tidak langsung jika. Saya rasa ini memang harus kita luruskan," ujar Sekda.
zxc2

Selain itu, pada belanja tidak langsung tahun, ada beberapa hal yang difokuskan ke beberapa wilayah yang dianggap membutuhkan terutama untuk perbaikan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. 

"Kalau kita mengikuti kebutuhan infrastruktur untuk seluruh Riau uang kita pasti tidak akan cukup. Untuk itu, setelah bapak dilantik, formula itu akan kami sesuaikan," tutup Hijazi.