ACT Informasikan Longsor dan Banjir Bandang Hancurkan Bendungan di Gowa Sulsel
RIAU24.COM - Gowa - Intensitas curah hujan yang cukup tinggi dalam dua hari ini membuat beberapa titik area longsor dan juga menyebabkan banjir. Dampaknya terjadi pada beberapa desa, bendungan, hingga pada jembatan.
Bendungan Bili-bili dan jembatan yang menghubungkan antar wilayah di Kabupaten Gowa di Sulawesi Selatan dikabarkan turut hancur diterjang banjir bandang. Sedangkan titik longsor terparah yang menimpa desa adalah di Desa Lonjoboko di Kecamatan Parangloe, Desa Datara, Tompobulu, Bilanrengi, juga Desa Parigi.
Kemudian ada Desa Bili-bili di Kecamatan Bontomarannu, dan yang paling parah menerjang Desa Pattallikang di Kecamatan Manuju yang juga turut diterpa musibah.
Laporan informasi yang diterima dari Tim Emergency Response ACT Sulsel Nur Ali Akbar mengatakan, Tim ACT akan menuju lokasi tanah longsor tersebut.
"Ini lokasinya di Sapaya, di pelosok, jarak tempuh kurang lebih 80 kilometer dari kota Gowa," ucap dia dari rilis yang diterima pada Kamis (24/1).
Berdasarkan laporan relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang bertugas di Gowa, terdapat satu dusun di Desa Pattallikang yang terkubur, yakni Dusun Pattiro. Beberapa orang diperkirakan masih hilang dan beberapa lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Jumlah personel Tim Relawan ACT yang diturunkan sudah mencapai 51 personil. Mereka dibagi dalam dua wilayah, yaitu Makassar dan Gowa. Mereka terbagi dalam tugas evakuasi, medis, logistik, hingga pendataan. Sedangkan empat posko telah berdiri di beberapa titik.
Untuk korban yang meninggal dan luka-luka akibat musibah ini belum dapat ditotalkan dari yang telah enam orang yang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Mereka berasal dari berbagai kecamatan yang terdampak, mengingat luasnya dampak banjir ini. Selain Gowa dan Makassar, banjir ini juga merendam Maros, Pangkep, Barru hingga Jeneponto.(***)
R24/phi