Keselamatan Masih Terancam, Pengungsi Rohingya Tidak Bisa Kembali ke Myanmar
RIAU24.COM - Seorang utusan PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM) mengatakan bahwa ratusan ribu pengungsi Muslim Rohingya masih belum bisa kembali ke Myanmar. Adanya ancaman terhadap keselamatan mereka di negara mayoritas Buddha itu menjadi penyebab mereka tidak bisa kembali.
"Jelas bahwa pengungsi Rohingya di Bangladesh tidak dapat kembali ke Myanmar dalam waktu dekat," kata Yanghee Lee, pelapor khusus HAM di Myanmar, seperti dikutip dari Sindonews mengutip AP, Sabtu 26 Januari 2019.
Lee menghabiskan 10 hari di Thailand dan Bangladesh, berbicara dengan para pengungsi yang tinggal di Bangladesh, pihak berwenang, badan-badan PBB dan para pakar internasional. Lebih dari 700 ribu pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak akhir Agustus 2017.
Ia mengatakan kekerasan terhadap Rohingya oleh tentara Myanmar di negara bagian Rakhine yang mendorong mereka untuk melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh menanggung ciri khas genosida. Myanmar telah berulang kali menolak permintaannya untuk mengizinkannya mengunjungi negara itu.
Lee mengatakan kekerasan terhadap kelompok minoritas lain juga harus berakhir di Myanmar.
"Kampanye kekerasannya terhadap etnis minoritas, termasuk Rohingya, Kayin, Kachin, dan Shan, harus diakhiri," katanya.