Menu

BPS Riau Nilai Pertumbuhan Ekonomi Riau 2018 Melambat Dibanding 2017

Muhammad Iqbal 6 Feb 2019, 16:13
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat bahwa perekonomian Riau tahun pada tahun 2018 tumbuh 2,34 persen. Pertumbuhan itu melambat dibanding tahun 2017 sebesar 2,68 persen.

Kepala BPS Riau Aden Gultom mengatakan bahwa pada sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha. "Dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Jasa Lainnya yang tumbuh 8,67 persen," kata Aden, Rabu, 6 Januari 2019.

Kemudian Aden menambahkan, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 9,25 persen.
zxc1

Selanjutnya, perekonomian provinsi Riau pada tahun 2018 lalu yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 755,27 triliun.

"Ada terjadi peningkatan dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp 704,80 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 482,09 triliun meningkat dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp 471,08 triliun," jelas Aden.

Kemudian, ekonomi Riau pada triwulan IV-2018 tumbuh sebesar 1,28 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 9,15 persen.

"Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga yang meningkat sebesar 6,31 persen," tuturnya.

zxc2

Ekonomi Riau pada triwulan IV-2018 tumbuh sebesar 0,68 persen terhadap triwulan IV-2017 (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 7,68 persen.

Sementara itu, pada sisi pengeluaran didorong oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 1,75 persen.

"Secara spasial, pada tahun 2018 Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,04 persen terhadap perekonomian nasional. Dan Provinsi Riau menjadi provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia atau PDRB terbesar di luar Pulau Jawa," tutupnya.

Bps