Menu

Miliki Lahan di Aceh, Prabowo Pun Disebut Sebagai Pahlawan

Siswandi 20 Feb 2019, 15:32
Lahan kebun pinus milik Prabowo di Aceh. Saat ini tengah dilakukan panen getah pinus. Foto: int
Lahan kebun pinus milik Prabowo di Aceh. Saat ini tengah dilakukan panen getah pinus. Foto: int

RIAU24.COM -  Selain di Kalimantan, calon presiden nomor urut 02 juga disebut memiliki lahan di Provinsi Aceh. Karena memiliki lahan di Tanah Rencong itu, Prabowo pun disebut sebagai pahlawan. Kenapa bisa begitu?

Seperti dituturkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, Syahrial, Prabowo bisa dikatakan sebagai pahlawan, karena Prabowo lah yang bersedia menyelamatkan aset berharga tersebut, yang ditinggal pergi pemilik sebelumnya dengan tunggakan dana kepada negara, atas pinjaman reboisasi.

Lebih lanjut, Syahrial, yang ditemui di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Rabu 20 September 2019, menuturkan, aset yang dibeli Prabowo berupa aset milik PT Tusam Hutani Lestari (PT THL) seluas 97.300 hektare. Lahan itu terbentang di empat Kabupaten di Provinsi Aceh, yakni, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara dan Bireuen.

Ditambahkannya, PT THL dulunya merupakan perusahaan patungan PT Inhutani yang merupakan BUMN dengan pihak ketiga. Namun saham perusahaan itu didominasi pihak ketiga. Selain itu, PT THL juga punya tunggakan kepada negara atas pinjaman dana reboisasi.

Saat krisis moneter melanda Indonesia, pengusaha yang memiliki saham di perusahaan itu banyak yang kabur ke luar negeri untuk menyelamatkan duit mereka.

"Justru beliau (Prabowo, red) pada saat itu membeli aset yang dikuasai oleh Hutani Lestari," terangnya, dilansir republika.

"Menurut saya Beliau itu pahlawan. Maaf saya tidak ke sana, ke mari (berpihak di pilpres). Orang lain membawa ke luar dia justru investasi di situ. Membeli aset-aset lokal. Kalau uangnya dari mana saya tidak tahu. Yang jelas, beliau menginvestasikannya di situ," tambahnya lagi.

PT THL sendiri diketahui sudah mulai menanam kayu sejak tahun 1993 lalu. Pohon yang ditanam adalah pinus. Namun Syahrial mengaku belum tahu kapan kayu-kayu yang ada di lahan itu bisa dipanen. Sebab, di Aceh saat ini belum ada industri pengolah pinus.

"Yang paling sesuai adalah untuk bahan baku kertas kraf. Saat ini untuk menjalankan roda usaha mereka, baru menyadap getah kebetulan cukup bernilai. Itu yang dijalankan untuk menghidupi perusahaan," ungkapnya lagi.

Sedangkan terkait perizinan, ia menegaskan lahan yang dimiliki Prabowo tersebut tidak bermasalah. Selain itu, pihaknya juga tak menemukan adanya aktivitas perambahan liar di kawasan itu.

"Aktivitas di sana saat ini adalah mereka menyadap getah. Pinus yang ditanami dulu sudah besar, itu yang mereka ambil hasilnya. Jadi di sana saat ini hanya ada aktivitas penyadapan getah," tutupnya, dilansir detik.

Seperti dirilis sebelumnya, perihal lahan milik Prabowo diungkapkan calon presiden petahana, Joko Widodo, saat debat pilpres putaran kedua, belum lama ini. Sejak saat itu, sorotan terhadap lahan milik Prabowo itu terus banyak mendapat sorotan.

Sama halnya dengan lahan milik Prabowo di Kalimantan, lahan tersebut juga tidak bermasalah. Seperti dirilis sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla membenarkan pihaknya adalah yang memberikan HGU kepada Prabowo untuk lahan yang berada di Kalimantan. JK menegaskan, pemberian HGU itu sudah sesuai aturan yang berlaku.

Menurutnya, dengan diberikannya HGU kepada Prabowo, selain untuk menghindari kredit macet di Bank Mandiri, sekaligus untuk mencegah pihak asing menguasai lahan di Tanah Air. ***