AS Gunakan Jet Siluman F-35 Untuk Bombardir ISIS di Suriah dan Irak Selama 50 Hari Lebih
RIAU24.COM - Jet tempur siluman F-35B milik Amerika Serikat (AS) ternyata sudah digunakan untuk membombardir basis kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah dan Irak kurang lebih dari 50 hari. Selama ini publik hanya mengetahui bahwa jet tempur mahal itu baru digunakan untuk misi tempur di Afghanistan pada bulan September tahun lalu.
"Mereka aktif dan melakukannya dengan sangat baik," kata Kolonel Chandler Nelms dari Unit Ekspedisi Marinir ke-13 dalam sebuah wawancara untuk Military.com, hari Senin yang dikutip Sindonews mengutip Sputnik, Rabu 27 Februari 2019.
Menurut sang kolonel, Skuadron Serangan Marinir Tempur 211 melakukan 1.200 jam terbang dalam misi tempur untuk menggempur ISIS atau Daesh. Nelms mengatakan jumlah pertemuan antara pesawat F-35 AS dan Angkatan Udara Rusia digambarkan oleh pihak AS minim.
Pasukan Rusia sampai saat ini masih berada di Suriah atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. "Kami sadar mereka mengudara," kata seorang komandan pesawat tempur Rusia, yang berbicara dalam kondisi anonim. "Ada beberapa deconfliction yang sudah mapan antara pasukan Rusia dan AS. Itu semua ditaati, tetapi kami sadar."
Misi tempur pertama F-35 terjadi pada bulan September, yakni ketika jet tempur generasi kelima AS itu melakukan serangan terhadap Taliban di Afghanistan.
Dengan teknologi siluman, pesawat F-35 produksi Lockheed Martin lebih sulit untuk dideteksi radar. Komandan tertinggi AS, yakni Presiden Donald Trump dalam pidato November 2017 pernah menyebutnya pesawat tempur yang tak terlihat.
"Dengan Angkatan Udara, kami memesan banyak pesawat, khususnya jet tempur F-35, yang hampir, Anda tahu, seperti sebuah jet tempur yang tak terlihat. Saya bertanya kepada orang-orang Angkatan Udara seberapa bagus pesawat ini, dan mereka berkata, 'Ya, Tuan, Anda tidak bisa melihatnya'. Saya berkata ya tetapi dalam pertempuran, Anda tahu bertempur, seperti saya menonton di film, pertempuran, mereka bertarung, seberapa bagus itu? 'Yah itu menang setiap kali, karena musuh tidak bisa melihatnya, bahkan jika itu tepat di sebelahnya, ia tidak bisa melihatnya'. Saya mengatakan itu membantu; itu hal yang baik,"beber Trump.