Menu

Utang BUMN Melonjak Drastis

Muhammad Iqbal 1 Mar 2019, 14:28
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM - Jika dibandingkan dengan tahun 2018, utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melonjak naik hingga 47,5 persen. Bahkan, utang pada tahun lalu itu disebut-sebut mencapai Rp 2.394 triliun.

Sekretaris Kementerian BUMN Iman Apriyanto mengatakan, perusahaan pelat merah memang membutuhkan utang untuk terus melakukan investasi. ”Investasi, ada porsi ekuitas, ada porsi utang. Namanya perusahaan tumbuh dan berkembang besar,” kata Iman yang dilansir dari jpnn.com, Jumat, 1 Maret 2019.
zxc1

Kemudian pada itu juga, BUMN memang cukup masif menggelontorkan dana investasi, terutama untuk sektor infrastruktur. Total belanja modal (capital expenditure) yang digelontorkan oleh BUMN tahun lalu mencapai Rp 487 triliun.

Iman menjelaskan, utang BUMN tersebut masih berada dalam batas aman. Karena, BUMN masih ditopang pendapatan dan aset yang terus meningkat.

”Pendapatan ribuan triliun (rupiah). Kemampuan bayarnya kan dari pendapatan,” tuturnya.

Berdasar prognosis Kementerian BUMN, nilai aset BUMN pada 2018 mencapai Rp 8.092 triliun. Angka itu naik tipis jika dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp 7.210 triliun.

Sementara itu, total laba BUMN pada 2018 hanya naik tipis jika dibandingkan 2017, yakni, dari Rp 186 triliun menjadi Rp 188 triliun.
zxc2

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pada 2019 pihaknya menargetkan laba BUMN bisa tembus Rp 200 triliun.

”Kompetisi lebih berat. Sinergi harus lebih ditingkatkan. Holding juga harus jalan supaya efisien keuangan dan operasional bisa berjalan baik,” kata dia.