Soal Sebutan Kafir, Ini Komentar Menohok Fahri Hamzah
Sedangkan Alquran menggunakan kata kafir secara obyektif. Alquran tidak memiliki tendensi hinaan ataupun kekerasan. Kata kafir merupakan istilah teologis, untuk membedakan orang yang menerima hidayah Allah (Muslim) dan yang menutup diri dari hidayah Allah (kafir).
Lebih lanjut, Anwar menegaskan, istilah kafir hanyalah istilah teologi (akidah Islam). Bukan untuk istilah keseharian dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab, umat Islam tidak menggunakan istilah kafir sebagai kata sapaan.
"Tidak ada orang Islam yang memanggil orang non-Islam dengan sebutan hai kafir. Kalau dalam keseharian cukup dipanggil namanya saja," kata Tiar Anwar, dilansir republika.
Di sisi lain, Tiar Anwar menambahkan, istilah serupa juga digunakan oleh agama-agama lain. Tiar Anwar menyontohkan, agama kristen menyebut orang yang tidak menerima ajaran Kristen dengan istilah 'domba yang tersesat'.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil dalam acara Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, mengisahkan istilah kafir berlaku ketika Nabi Muhammad di Makkah untuk menyebut orang yang menyembah berhala, tidak memiliki kitab suci, dan agama yang benar.