Menu

Soal Keluarga Uno Pendukung Jokowi, Pengakuan Sandiaga Ini Bikin Kaget

Siswandi 3 Mar 2019, 23:11
Sandiaga Uno disambut antusias masyarakat saat melaksanakan olahraga lari marathon. Foto: int
Sandiaga Uno disambut antusias masyarakat saat melaksanakan olahraga lari marathon. Foto: int

RIAU24.COM -  Dinamika politik di Tanah Air jelang digelarnya Pilpres, sempat dikejutkan dengan pengakuan sejumlah pihak yang mengaku dari keluarga besar Uno di Gorontalo, yang menjatuhkan dukungan kepada capres petahana, Joko Widodo.

Hal itu mendapat sorotan, karena salah seorang keluarga besar Uno, yakni Sandiaga Uno, justru sedang menjadi calon wakil presiden.

Dukungan itu disampaikan pada Kamis, 28 Februari kemarin di Hotel Maqna Gorontalo. Dukungan itu disampaikan perwakilan keluarga Uno, Rudi Hartono Uno.

Belakangan, Sandiaga akhirnya angkat bicara menyikapi dukungan keluarga Uno tersebut. Namun keterangannya sungguh bikin kaget.

"Kemudian, soal Keluarga Uno, saya ceritakan di sini, saya nggak kenal itu Rudi Uno. Keluarga kita kecil sebetulnya. Keluarga kita ini ada yang politisi, ada yang juga pengusaha, banyak, paling banyak guru," kata Sandiaga, Minggu 3 Maret 2019 dilansir detik.

"Beliau adalah calon anggota legislatif dari partai Hanura nomor urut dua. Ya jelaslah dia mendukung Jokowi, orang partainya mendukung sana," ujarnya lagi.

Terkait dengan langkahnya maju menjadi kandidat cawapres, Sandiaga merasa yakin mendapat dukungan keluarga besarnya. Namun bila ada perbedaan pilihan politik, Sandiaga juga menghargainya.

"Kalau ada keluarga deklarasi, saya tidak ingin memfasilitasi karena ini memecah belah," ujarnya lagi.

Sebelumnya, dukungan Keluarga Uno di Gorontalo tersebut, telah diklarifikasi keluarga besar Uno lainnya. Seperti ditegaskan salah seorang pengurus Ikatan Keluarga Besar Uno, Yorsrizal Uno, dukungan itu bukan sikap resmi keluarga besar Uno. Apalagi Rudi Uno, memang caleg DPRD Provinsi Gorontalo dari Partai Hanura.

Rizal juga mengungkap fakta bahwa dari 13 (12 bertandatangan) nama dalam petisi itu, empat di antaranya masih duduk di bangku SMP alias belum punya hak pilih pada Pilpres 2019 mendatang.

“Dan 13 orang yang tanda tangan petisi itu tidak menjadi representasi keluarga besar Uno, apalagi yang 4 orang masih tercatat sebagai siswa SMP,” ujarnya, dilansir tempo.

Bahkan beredar pula kabar bahwa ada dua nama yang dalam petisi itu sudah meninggal dunia.

Sebelumnya, Jokowi sendiri mengaku berterima kasih atas dukungan itu, meski sempat merasa heran.  "Ya kalau ke saya, ya, terima kasih," ujarnya ketika itu. ***