RIAU24.COM -  Pemerintah Mesir pada hari Minggu mengumumkan selesainya proyek untuk menyelamatkan katakombe berusia 2.000 tahun yang terkenal di kota pantai Alexandria dari naiknya air.

Lokasi Kom al-Shoqafa, yang dianggap oleh para arkeolog sebagai situs pemakaman Yunani-Romawi terbesar di Mesir, telah terancam oleh air sejak penemuannya pada tahun 1900.

Katakombe, yang digunakan sejak abad pertama hingga abad keempat, terkenal dengan arsitektur penguburan yang memadukan seni Mesir, Yunani, dan Romawi kuno. Meningkatnya air mendorong Mesir untuk meluncurkan proyek drainase besar-besaran yang didukung oleh Badan Amerika Serikat Internasional (USAID) pada 2017.

Menteri Purbakala Khaled al-Anani mengatakan kepada wartawan di situs itu bahwa program itu telah membantu "mengakhiri masalah yang mengancam wilayah itu selama lebih dari 100 tahun".

Thomas Nichols, seorang insinyur yang terlibat dalam proyek tersebut, menyebutnya "program unik di mana kami memadukan arkeologi dan teknik sipil bersama-sama".

Mesir dalam beberapa tahun terakhir berupaya untuk mempromosikan penemuan arkeologis di seluruh negeri dalam upaya untuk menghidupkan kembali pariwisata yang terkena gejolak yang mengikuti pemberontakan 2011.

 

 

 

R24/DEV