Menu

Puluhan Bocah Yazidi Dibebaskan Pasca 'Diasuh' Isis Lima Tahun

Muhammad Iqbal 4 Mar 2019, 18:44
ilustrasi
ilustrasi

RIAU24.COM - Sebanyak18 bocah dan 3 perempuan dibebaskan setelah lima tahun di tahan oleh ISIS. Sekembalinya mereka pasca ditahan mendapat isak tangis di perbatasan Syria dan Iraq akhir pekan lalu.

Dikutip dari laman Jpnn.com, Senin, 04 Maret 2019, di bawah sorot kamera, anak-ibu dan kerabat yang telah lama terpisah karena ISIS itu saling melepas rindu. Mereka bertemu setelah benteng terakhir ISIS di Desa Baghouz runtuh.

"Syukurlah mereka bisa kembali," ujar Noura Ali yang menjemput sepupunya, Milad Hussein Khalaf.

Khalaf dan 17 teman dia yang lain menjadi tawanan ISIS setelah kelompok militan radikal itu merebut desa mereka, Sinjar, pada 2014 lalu. Kaum Yazidi yang menghuni desa itu lantas menjadi bulan-bulanan pihak ISIS. Jika tidak dibunuh, anak-anak lelakinya dijadikan tawanan.

Dilbar Ali Ravu, salah seorang bocah yang disandera ISIS ikut bahagia melihat sang paman, Jihad yang menjemputnya di perbatasan. Dia tidak bisa berkata-kata. Pipinya basah oleh air mata.

Tapi, jauh di dalam lubuk hatinya, dia bersyukur masih bisa pulang ke kampung halaman. Kini Sinjar sudah bebas dari ISIS. Tapi, desa itu masih porak-poranda.

Mereka yang menjemput anak-anak bekas tawanan ISIS itu sempat mencemaskan masa depan mereka yang kini beranjak remaja. Tentu mereka mengkhawatirkan ideologi Khalaf, Ravu, dan anak-anak yang lain.

Lima tahun terpisah dari orang tua dan ditahan ISIS membuat mereka sangat mungkin terdoktrin menjadi radikal. Namun, Khalaf menampik tuduhan itu.

Tapi, Koordinator LSM Khalsa Aid Susan Fahmy meragukan hal itu. Dalam banyak kasus, beberapa bocah Yazidi tertangkap berkomunikasi dengan ISIS bertahun-tahun setelah mereka dipulangkan.