Pemerintah Indonesia Latih Perempuan Palestina Wirausaha
RIAU24.COM - AMMAN - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan sikap pentingnya isu Palestina bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. Salah satu wujudnya adalah dengan meluncurkan program pelatihan bisnis bagi para pengungsi Palestina di Amman.
"Tanggal 8 Maret adalah Hari Perempuan Sedunia, saya ingin mendedikasikan hari tersebut untuk perempuan Palestina, bagi peran mereka dalam perdamaian dan keamanan," kata Menlu Retno Marsudi dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri, Rabu (6/3) saat peluncuran program tersebut.
Program peningkatan kapasitas ini bertajuk "International Training of Trainers on Business Planning for Women in Refugee Camps: Women Empowerment to Achieve Sustainable Development Goals".
"Palestina ada di jantung politik luar negeri Indonesia, isu Palestina dan pemberdayaan perempuan sangat dekat di hati saya," ujar dia.
Ia mengakui, membangun sebuah bangsa seperti Palestina tidak mudah karena dibutuhkan kondisi yang kondisif, serta dukungan internasional baik dalam bidang ekonomi, pembangunan maupun pengembangan kapasitas. Oleh karena itu, ia berharap dukungan Indonesia melalui penyelenggaraan program pelatihan ini diharapkan dapat semakin memperkuat upaya untuk mempersiapkan Palestina dalam meraih kemerdekaannya.
"Indonesia telah sejak lama memberikan dukungan bantuan kapasitas bagi Palestina, seperti antara lain dalam bidang pengembangan UMKM, pemberdayaan perempuan, good governance, pendanaan mikro maupun pelestarian lingkungan hidup, yang akan membentuk fondasi penting bagi pengembangan institusi Palestina," kata Menlu Retno.
Menlu secara khusus mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan Palestina tidak hanya akan menguntungkan secara ekonomi, namun juga akan memperkokoh infrastruktur sosio-ekonomi bangsa Palestina.
"Melalui pelatihan dan pemberdayaan, masyarakat Palestina diharapkan dapat menciptakan kesempatan agar terlahir harapan kehidupan yang lebih baik di luar batas kamp pengungsi," katanya.
"Dalam pertemuan OKI minggu lalu, saya tegaskan bahwa tidak ada pilihan lain bagi OKI kecuali memberikan dukungan tegas dan konkret bagi kemerdekaan Palestina," kata Menlu Retno seperti dilansir antara.
Pelatihan bisnis untuk perempuan di kamp pengungsi di Amman akan dilaksanakan pada 5-8 Maret 2019. Pelatihan tersebut diikuti 30 peserta dari berbagai lembaga penanganan pengungsi di Palestina dan Yordania, termasuk UNRWA Palestina, UNRWA Yordania, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), East Jerusalem Young Men Christian Association (YMCA), Women's Centre Al Thouri Silwan, dan WAFAA Group-Palestine.***
R24/bara