Puncak Musim Kemarau 2019 Diprediksi Agustus-September
RIAU24.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memprediksi, puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus-September 2019 mendatang. Namun bagi beberapa wilayah di Sumatera, termasuk Riau, musim kemarau telah berlangsung sejak Februari ini.
Seperti dituturkan Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal dalam konferensi pers, Rabu 6 Maret 2019 di Jakarta, awal musim kemarau sudah berlangsung di Aceh dan Sumatera sejak Januari-Februari 2019. Namun, ia menyebut kebanyakan wilayah mulai memasuki kemarau pada April 2019.
"Secara umum puncak kemarau 2019 diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus-September 2019," ungkapnya, dilansir kompas.
Herizal menuturkan, dari total 342 zona musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 79 ZOM akan mengawali musim kemarau pada bulan April. kondisi ini antara lain terjadi di sebagian wilayah Nusa Tenggara, Bali dan Jawa.
Sementara itu, sebanyak 99 ZOM baru akan masuk kemarau pada bulan Mei. Ini terjadi di sebagian Bali, Jawa, Sumatera dan sebagian Sulawesi.
Sedangkan 96 ZOM di Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Papua, baru akan memasuki musim kemarau pada Juni.
Lebih Awal
Selain itu, beberapa wilayah akan mengalami musim kemarau lebih awal dari biasanya, yaitu sebagian wilayah NTT, NTB, Jawa Timur bagian timur, Jawa Tengah, Jawa Barat bagian tengah dan selatan, sebagian Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Riau, serta Kalimantan Timur dan Selatan.
Sedangkan di wilayah lain, kemarau diprediksi akan berlangsung lebih kering dibanding biasanya. Kondisi ini diprediksi akan terjadi wilayah NTT, NTB, Bali, Jawa bagian selatan dan utara, sebagian Sumatera, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Merauke.
Adapun jangka waktu masa musim kemarau dapat berlangsung mulai dua bulan sampai sepuluh bulan, tergantung letak geografis wilayah.
"Yang panjang biasanya di daerah NTT, NTB, juga beberapa tempat di utara Palu," ujarnya lagi. ***