Mengenaskan, 2 Lansia Ini Ditemukan Berhari-hari tak Makan Dalam Gubuk Reot
RIAU24.COM - Nasib mengenaskan dialami warga lansia kakak beradik Solihin (92) dan Sitti Muhda (95). Keduanya sempat berhari-hari tak makan apa pun kecuali air putih di gubuk reot yang mereka huni.
Saat ditemukan, keduanya tampak sudah lemas. Selama ini keduanya hidup di gubuk reot yang berada di pedalaman salah satu lokasi perkebunan sawit di Desa Polo Camba 1, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Dilansir kompas, keduanya ditemukan pada Senin 4 Maret 2019, oleh sejumlah anak muda.
Saat itu, mereka mengaku lapar karena tidak makan selama beberapa hari. Sitti Muhda bahkan sudah tampak lemas. Ia mengaku sudah beberapa hari hanya mengganjal perutnya dengan air putih. Kondisi keduanya makin mengenaskan karena saat ini keduanya mengalami kebutaan karena faktor usia.
Beberapa hari terakhir, tak ada warga yang biasanya datang menjenguk dan membawa makanan. “Sakit ulu hati saya (karena) sudah beberapa hari hanya minum dan tidak makan,” tutur Sitti Muhda di gubuknya.
Anak-anak muda yang datang itu pun menyuguhi mereka dengan mi, makanan ringan dan telur yang dibeli di salah satu warung di kampung.
Sitti Muhda lalu mengungkapkan bahwa dirinya punya seorang putri. Namun ia sudah lama berpisah, karena sang anak mengikuti suaminya. Sementara kondisi hidup anaknya, juga tak jauh berbeda dengannya.
Sementara itu, sang adik, Solihin, mengaku sudah biasa dengan keterbatasan penglihatan yang menderanya bertahun-tahun. “Agar tidak terperosok di lubang lantai, saya kerap meraba-raba sambil jongkok,” ungkap Solihin.
Namun demikian, Sholihin mengaku tetap tegar dengan kondisinya. Walau tak ingin menyusahkan siapa pun, Solihin mengaku, mereka hanya makan dari pemberian tetangga atau orang yang datang menjenguk.
Bahkan terkadang kedua lansia ini tidak makan sama sekali, jika persediaan beras atau makanan di rumahnya telah habis, sementara tak ada lagi warga yang datang menjenguk di rumahnya.
Sementara itu, Koordinator Komunitas Pemuda Mateng, Rahmin Mahrul, mengatakan, mereka datang karena mendengar kabar bahwa keduanya telah kelaparan karena sudah berhari-hari tak makan. Mereka mendapati, persediaan makanan apapun di rumahnya dari para dermawan sudah lama habis.
“Kondisinya miris, tampak lemas dan ulu hatinya sakit karena sudah berhari-hari tidak makan,” kata Rahmin. ***