Dikalahkan Manchester United, Kutukan PSG Ternyata Belum Berakhir
RIAU24.COM - PARIS – Paris Saint-Germain (PSG) terpaksa menelan pil pahit akibat kalah 1-3 dari Manchester United. Kekalahan ini membuat Les Parisiens kembali gagal lolos ke perempatfinal Liga Champions.
Sebenarnya, agregat akhir PSG dan Man United sama kuat yakni 3-3. Akan tetapi, Man United yang berhak melaju ke perempatfinal karena unggul agresivitas gol tandang atas PSG.
Tersingkir di babak 16 besar sepertinya menjadi kutukan abadi bagi tim asal Paris tersebut. Seperti dilansir Okezone, Kamis (7/3/2019), semenjak saham PSG diambil alih taipan asal Qatar yakni Nasser Al-Khelaifi pada 2011, tim yang bermarkas di Stade Parc des Princes itu selalu dijagokan menjadi jawara Liga Champions.
Pasalnya, Nasser tidak segan mengeluarkan banyak uang untuk mendaratkan pemain bintang. Sebut saja Neymar Jr, Kylian Mbappe, Edinson Cavani dan banyak lagi. Akan tetapi, uang yang dirogoh dari kocek tidak sebanding dengan hasil yang didapat.
Sebab, prestasi terbaik PSG di Liga Champions semenjak dipegang Nasser hanyalah lolos ke perempatfinal. Hal itu dicapai PSG pada musim 2012-2013, 2013-2014 dan 2015-2016. Bahkan pada tiga musim terakhir, langkah PSG selalu terhenti di 16 besar!
Bisa dibilang, kerap kali PSG tersingkir dari Liga Champions karena dilanda nasib apes. Ambil contoh pada 2012-2013 dan 2013-2014, yang mana PSG tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang, persis seperti musim ini.
Pada 2012-2013, mereka disingkirkan Barcelona (3-3), semusim kemudian giliran Chelsea yang melakukannya (3-3). Bahkan pada 2016-2017, nasib lebih tragis dialami PSG. Pada leg I 16 besar, mereka menang 4-0 atas Barcelona sehingga satu kaki PSG sudah tiba di perempatfinal. Sayangnya, Edinson Cavani dan kawan-kawan kalah 1-6 di leg II sehingga gagal lolos ke perempatfinal setelah kalah agregat 5-6 dari Barcelona.
Tampaknya, Nasser perlu 'jimat' yang lebih kuat untuk menghapus kutukan sehingga suatu saat kelak PSG bisa jadi jawara Liga Champions.****