RIAU24.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung menyindir tentang adanya wacana Kartu Prakerja yang dijanjikan capres petahana Jokowi. Rocky menilai janji itu tidak masuk akal dan hanya upaya untuk menaikkan elektabilitas. 

Kata Rocky, saat ini Indonesia belum mampu membiayai para penganggur. Dia juga mempertanyakan asal-usul dana yang akan dipakai untuk Kartu Prakerja tersebut.

"Ratusan juta penganggur akan dibiayai negara. Uangnya dari mana? Nyuri dari mana? Seluruh tuyul di Jawa Tengah dikumpulin ogah untuk mencuri itu. Karena terlalu banyak yang mesti dicuri itu," kata Rocky yang dilansir dari kumparan.com, Rabu, 13 Maret 2019.

zxc1

Rocky menilai jika ide Kartu Prakerja itu tidak akan mengangkat elektabilitas Jokowi. Sebab, masyarakat sudah paham bagaimana janji Jokowi merupakan upaya pencitraan belaka.

"Saya kira masih ada satu kartu di kantong beliau, namanya Kartu Pradungu. Dan jangan berharap kartu itu akan dibagikan, karena dia akan pakai sendiri kartu itu," ujar Rocky.

Selain itu, dia juga menyindir kegagalan pencitraan yang dilakukan petahana soal pembebasan TKI Siti Aisyah dari hukuman mati di Malaysia.
zxc2

Meksipun pendukung Jokowi memviralkan pembebasan itu merupakan upaya lobi atau intervensi pemerintah RI, kata Rocky, sayangnya hal itu dibantah langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad.

"Kalau orang mau mencitrakan sesuatu, citra artinya kemasan untuk membeli nilai lebih pada isi. Artinya isinya harus ada dulu. Kalau isinya di bawah standar, dicitrakan dari berbagai macam sudut pun tetap enggak ngangkat," jelas Rocky.