Rampok Sadis di Rohul Ini Habisi Nyawa IRT, Dua Anaknya Dianiaya
RIAU24.COM - RAMBAH SAMO - Seorang Ibu Rumah Tangga di Desa Rambah Samo Barat, Kecamatan Rambah Samo, Jumat (29/3/2019) ditemukan tewas dengan luka tembakan di kepala bagian belakang yang dilakukan kawanan perampok sadis. Tak hanya itu, dua anak korban juga menjadi korban penganiayaan para pelaku.
Kejadian tersebut terjadi Jumat dini hari sekitar pukul 03.30 Wib. Dua orang tak dikenal (OTK) menggunakan penutup wajah (sebo) membawa senjata api dan senjata tajam, merampok dan mengambil barang berharga di rumah korban yang diketahui bernama Ramayani (36).
Diduga usai mengambil dua unit handphone serta kartu ATM dan tas berisi uang milik korban yang tidak diketahui jumlahnya, pelaku rampok menembak dengan satu peluru di bagian kepala bagian belakang korban Ramayani hingga tewas bersimbah darah.
zxc1
Ramayani yang berstatus janda tiga orang anak, diketahui baru setahun ditinggalkan suami yang telah meninggal dunia. Salah seorang keponakan korban bernama Randi (22), yang rumahnya berjarak 200 meter dari rumah korban, saat dikonfirmasi, Jumat (29/3/2019) mengaku, dua aksi rampok yang masuk ke rumah tantenya terjadi Jumat dini hari sekitar 03:30 WIB.
Di saat itu, tantenya Ramayani bersama tiga orang anaknya sedang terlelap tidur. Diketahui dua OTK masing-masing membawa satu buah senjata api dan parang dengan mengancam dan menyekap dua orang anaknya bernama Deskal Diora (14) dan Nabil (10) serta anak bungsunya yang sedang tidur.
Bahkan, lanjut Randi, dua anaknya selain disekap, sempat disiksa oleh kedua dua OTK rampok. Di saat perampok membentak sambil meminta korban untuk menyerahkan uang dan barang berharga, salah seorang anaknya sempat berhasil kabur dari rumah dan melaporkan peristiwa rampok ke rumahnya yang berjarak sekitar 200 meter.
"Sekitar pukul 04:00 WIB, anak korban datang ke rumah orang tua saya dan berteriak minta tolong sambil bercerita ada perampok di dalam rumah. Orang tua saya keluar dan membangunkan tetangga untuk datang beramai-ramai ke rumah tante Ramayani," ujarnya.
Diketahui, setiba di rumah tante Ramayani, dua pelaku rampok sudah kabur. Diketahui kondisi korban Ramayani bersimbah darah diduga ditembak dengan menggunakan senjata api oleh OTK.
"Dua pelaku rampok hanya membawa dua unit handphone (Samsung Lipat dan Android merek Oppo), kartu ATM dan tas milik korban," jelasnya.
Randi menjelaskan, pihak keluarga belum bisa memastikan motif penembakan sekaligus dugaan perampokan terhadap tantenya yang menjadi korban.
Disinggung ada informasi, sehari sebelum kejadian, korban baru saja menarik uang di salah satu bank di Rohul, Randi mengaku uang yang ditarik dari bank itu, Kamis (28/3/2019) dipergunakan untuk membayar utang minyak tanah.
Kebetulan korban Ramayani sehari-sehari usahanya, sebagai ibu rumah tangga, dengan usaha menjual minyak tanah dan memiliki tiga unit rumah kontrakan yang belum ditempati.
"Kita berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap dua OTK pelaku rampok di rumah tante Ramayani, dengan hukuman yang seberat beratnya. Karena telah menyebabkan tiga orang anaknya yatim piatu," pintanya.
Kapolres Rohul AKBP M Hasyim Risahondua SIK MSi melalui Paur Humas Ipda Ferry Fadli SH kepada wartawan, Jumat (29/3/2019) menjelaskan, sejauh ini pihak kepolisian belum bisa memastikan kronologis kejadian sekaligus motif dari aksi penembakan terhadap korban Ramayani oleh OTK. Karena saksi kunci yakni anak korban yang disekap belum bisa dimintai keterangan dikarenakan masih trauma dengan peristiwa kejadian tersebut.
Ferry menjelaskan, korban Ramayani ditemukan dalam keadaan telungkup di tempat tidurnya. Dan ditemukan pada kepala bagian sebelah kanan korban luka berlubang yang diduga akibat benda tajam dan selanjutnya korban dilarikan ke RSUD Rokan Hulu dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
Kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru untuk dilakukan otopsi, sampai saat ini pukul 14.00 wib proses otopsi masih berlangsung.
"Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengembangan di lapangan. Untuk mengungkap dua OTK yang melakukan tindak pidana kekerasan yang menyebabkan salah seorang korban meninggal dunia," tuturnya polisi telah melakukan olah TKP dan memasang police line di TKP.(***)
R24/alfa