Empat Golongan Manusia yang Bisa Insaf dari Kelalaian Dunia
RIAU24.COM - Abu Laist as-Samarqandi dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin mengatakan jika orang yang paling beruntung adalah mereka yang dapat menyadari kesalahan maupun kekhilafannya selama hidup, kemudian bertaubat dan insaf dari kelalaiannya.
Dikutip dari Bincangsyariah.com, Minggu, 21 April 2019, orang yang seperti itu ketika ajal menjelang, akan merasa kebahagiaan. Seperti yang dijanjikan Allah dalam firman-Nya berikut ini:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (QS. Fussilat; 30)
zxc1
Dari ayat tersebut, Abu Laist menjelaskan jika kebahagiaan menjelang maut diperuntukkan bagi setiap muslim yang bertaubat dan menyadari kesalahannya. Tapi, kata Abu Laist, hanya empat golongan hamba ini yang bisa insaf dari kelalaiannya, yaitu:
Pertama, mereka yang mengatur urusan dunia dengan sikap rela menerima dan rasa cukup. Orang yang seperti ini akan mengatur dunia dengan tenang dan merasa masih banyak waktu.
Kedua, mereka yang memperhatikan urusan akhirat dengan cermat dan bersungguh-sungguh karena merasa bahwa waktu hidup di dunia semakin mendesak dan tidak bisa ditunda.
Ketiga, mereka yang memperhatikan perkara agama dengan memperbanyak pengetahuan tentangnya dan rajin mempelajari ilmunya.
zxc2
Terakhir adalah mereka yang bergaul dengan sesamanya dengan saling memberikan nasehat dan sabar.