Viral! Petugas Lion Suruh Penumpang Balita 3,5 Tahun Bawa Sendiri Bagasi Seberat 7 Kilogram
RIAU24.COM - Kabar tak sedap kembali menerjang maskapai penerbangan Lion Air. Hal itu setelah beredarnya rekaman video, yang memperlihatkan petugas Lion Air menyuruh seorang balita membawa sendiri barang bagasi seberat 7 kilogram dan tidak bisa diwakili orangtuanya sendiri. Padahal, balita itu masih berusia 3,5 tahun.
Sontak saja, kejadian yang terekam kamera dan diunggah di media sosial itu, langsung menjadi viral.
Cerita ini diungkapkan Esa Sinaga Mesha, yang sempat membuat live video di akun Facebook-nya pada 23 April 2019 kemarin.
Sedianya, pawa waktu itu, ia sekeluarga akan pergi dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Bandara Kualanamu di Sumatera Utara.
"Pembelajaran buat saya. Hari ini kita mau terbang dari Bandara Husein Sastranegara Bandung menuju Kualanamu. Kita mengerti akan prosedur dari maskapai singa besi ini, bahwasanya 7 kg hand carry yang bisa masuk kabin," kata dia mengawali cerita, seperti terpantau detik, Senin 29 April 2019.
"Kami ada 6 orang yang berangkat, 4 dewasa dan 2 anak kecil. Dan saat itu memang bawaan kami ada 6 tas dan 2 kantong plastik yang isinya air mineral dan 6 roti O,' sambungnya.
Di sinilah awal mula Esa beradu argumen dengan Lion Air. Pihak maskapai tidak ingin 2 kantong tadi masuk ke kabinnya.
"Nah pihak Lion mempermasalahkan kantong plastik yang 2 dan barang yang saya dan adek saya bawa (harus masuk bagasi katanya). Loh saya kan uda ikut peraturan masing-masing bawa 7 kg," kata dia.
Lalu, Esa mengalah dan membuang kantong plastiknya.
Ternyata, itu belum usai. Kali ini, masalah kedua muncul. Sesuai aturan, iap orang harus bawa barang, sementara ada anak kecil yang harus dibawakan barangnya.
"Oke, saya nggak mau ribut. Saya buanglah plastik roti O dan air mineral tadi. Tinggallah barang kita ada 6 yang muatannya masing-masing 7 kg. Nah yang jadi permasalahan lagi barang anak-anak saya nggak boleh dibawakan mamak bapaknya, harus bawa sendiri," jelas Esa.
Dari video berdurasi satu jam lebih itu terlihat ada anak Esa yang menangis lalu ditenangkan. Selesai? ternyata belum.
Kali ini, masalah lain yang muncul adalah, mereka ditinggal pesawat!.
"Nah loh gimana ceritanya anak umur 3,5 tahun bawa barang seberat itu? Dan terakhir kami pun ditinggal pesawat. Dan solusi dari pihak Lionnya sendiri nggak ada," ucap Esa.
"Kita harus beli tiket baru lagi," imbuh dia.
Terkait masalah itu, Esa mengaku sudah melapor ke pihak pengamanan namun tidak membuahkan hasil. Sehingga ia harus rela membeli tiket baru bagi 6 penumpang.
"Saya sudah lapor polisi, tapi tetap saja hasilnya nihil. Berhubung bandara ini ranahnya TNI AU. Dan kami ikhlaskan untuk beli tiket yang baru lagi," kata dia.
"Buat teman-teman yang penasaran boleh dilihat video live saya sebelumnya. Terimakasih Lion Air atas sistem kerja dari petugas bandaranya. Kiranya mulai hari ini Lion lebih meningkatkan pelayanannya," sindirnya di akhir keterangan.
Keterangan Lion
Terkait hal itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan, saat proses check-in, penumpang melaporkan tiga bagasi tercatat total 30 kg dan empat bagasi kabin.
Petugas layanan darat (ground handling) memberikan tanda label kuning (baggage tag) pada keempat barang bawaan tersebut.
Petugas ground handling lalu melihat bagasi kabin yang dibawa penumpang tersebut ternyata ada 9. Petugas lalu mengatakan bahwa jumlah itu melebihi batas.
"Dalam hal ini, barang bawaan yang menjadi hak anak bisa dibawa/ diwakilkan oleh pendamping atau jika anak bepergian tanpa pendamping dapat dibantu bawakan petugas. Petugas Lion Air tidak meminta/menyuruh penumpang kategori anak membawa bagasi sendiri," terangnya, dalam keterangan tertulis.
Ditambahkannya, saat itu petugas menyarankan agar barang bawaan lain dibagasikan tetapi penumpang menolak. Situasi ini terjadi cukup lama di waiting room saat final boarding.
Petugas darat lainnya ketika itu menginformasikan kepada kru pesawat, masih ada penumpang di ruang tunggu yang sedang menyelesaikan kapasitas barang bawaan.
"Dikarenakan waktu keberangkatan sudah sesuai, penumpang dimaksud tidak segera masuk ke pesawat dan pertimbangan upaya Lion Air menjaga kinerja ketepatan waktu (on time performance), maka pilot sebagai person in command (PIC) memutuskan pesawat pada penerbangan JT-911 tutup pintu (door close) serta bersiap lepas landas," ujarnya lagi. ***