Menu

Tahanan Narkoba Diseret-seret di Nusakambangan Jadi Viral, Kalapas Akhirnya Dicopot

Siswandi 2 May 2019, 23:50
Salah satu adegan yang memperlihatkan seorang narapidana narkoba diseret-seret petugas Lapas Narkoba Nusakambangan. Video mendadak viral di media sosial. Foto: int
Salah satu adegan yang memperlihatkan seorang narapidana narkoba diseret-seret petugas Lapas Narkoba Nusakambangan. Video mendadak viral di media sosial. Foto: int

RIAU24.COM -  Rekaman video yang menayangkan tindak kekerasan terhadap tahanan narkoba pindahan dari Lapas Krobokan dan Lapas Bangli ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, saat ini tengah viral di media sosial. Buntutnya, Kalapas Narkotika Nusakambangan berinisial HM, akhirnya dicopot dari jabatannya.

Sedangkan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan HM, Kabid Pembinaan Lapas Batu, Irfan Wijaya, ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Kepala Lapas Narkotika Nusakambangan.

Hal itu diungkapkan Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Produksi Kemenkum HAM, Junaedi, dalam jumpa pers Kamis 2 Mei 2019.

"Telah terjadi insiden-insiden pelanggaran terhadap standar operasional prosedur," terangnya.

Lebih lanjut, Junaedi menuturkan, aksi penyeretan para tahanan itu terjadi Kamis 28 Maret 2019 lalu. Ketika itu, ada sebanyak 26 narapidana dari Bali yang dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. 10 orang napi berasal dari Lapas Krobokan dan 16 lagi dari Lapas Bangli.

Sebelum kedatangan para napi pindahan itu, Kalapas Narkotika Nusakambangan didampingi Kabid Kamtib Lapas Batu, selaku penanggung jawab Satgas Pengamanan Penyeberangan, telah mengumpulkan seluruh anggota satgas dan tim dari Lapas Narkotika Nusakambangan di lokasi. Para petugas itu diberi arahan agar para napi diperiksa teliti agar tidak terulang kasus masuknya narkoba yang dibawa napi pindahan.

Selanjutnya, para napi tiba sekitar pukul 13.30 WIB dan diturunkan di halaman depan Pos Satgas Wijayapura di Dermaga Wijayapura, yang merupakan pintu masuk menuju Lapas Nusakambangan.

Pada saat proses pemeriksaan napi sebelum diseberangkan ke Lapas Nusakambangan, terjadilah pelanggaran itu.

"Dari peristiwa itulah terjadi pelanggaran prosedur, sekali lagi, pelanggaran prosedur, yang dilakukan oleh para petugas sebagaimana video yang sementara ini beredar di masyarakat," ulang Junaedi, dilansir detik.

Dalam rekaman video berdurasi 1 menit 22 detik itu, para napi tampak tampak dalam kondisi tangan dan kaki terborgol. Mata mereka tertutup oleh kaos yang mereka kenakan. Ada napi yang terlihat dipukul. Ada juga yang diseret-seret. Selain itu, ada juga napi yang tampak jalan sambil jongkok menuju kapal.

Dalam kasus ini, Kalapas Narkotika Nusakambangan HM dinilai lalai karena tidak mampu mengendalikan anak buahnya sehingga terjadi pelanggaran prosedur. Menurut Junaedi, seluruh petugas tersebut sudah diperiksa dan membenarkan adanya tindakan kekerasan tersebut.

"Sampai saat ini, ke-13 petugas ini terus didalami oleh tim dan apabila pelanggaran ini kategori berat, ringan, sedang, sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan, maka akan dijatuhi hukuman secara administrasi kepegawaian," sambungnya.

Menurut Junaedi, ke-26 napi tersebut dipindahkan ke Nusakambangan karena diduga masih mengendalikan peredaran narkoba dari penjara. Di tempat baru tersebut, mereka akan ditempatkan di lapas yang pengamanannya masuk kategori super maksimum. ***