Menu

Perang Dagang AS-China Jadi Salah Satu Penyebab Harga Sawit Turun

Muhammad Iqbal 7 May 2019, 14:04
Ilustrasi/int
Ilustrasi/int

RIAU24.COM - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Riau periode 8-14 mei 2019 mengalami penurunan sebesar 1,48% atau Rp 21,51 dibanding dengan harga periode sebelumnya.

"Jumlah penurunan terbesar dialami oleh kelompok umur 10-20 tahun. Sehingga harga TBS periode saat ini menjadi Rp 1.434,03/Kg," ujar Kasi Promosi dan Menjamin Mutu Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu kepada Riau24.com, Selasa, 7 Mei 2019.

Neni menjelaskan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh beberapa hal. Dari segi faktor internal, penyebab penurunan masih dikarenakan turunnya harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data.

zxc1

"Namun ada sedikit perbaikan dimana seluruh perusahaan berhasil melakukan penjualan," katanya.

Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 104,67/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 364,55/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 179,49/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 225,20/kg dari harga minggu lalu.

Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 105,45/Kg Asian Agri Group mengalami penurunan sebesar Rp 62,98/Kg dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 65,00/kg dari harga minggu lalu.
zxc2

"Kemudian, faktor lain penyebab turunnya harga sawit dikarenakan kembali memanasnya perang dagang AS-China. Dimana Presiden AS, Donald Trump mengancam akan memberlakukan bea impor produk China," jelas Neni.

Untuk diketahui, Trump sebenarnya sudah pernah mengeluarkan ancaman tersebut. Peningkatan bea impor awalnya direncanakan mulai berlaku pada bulan Maret 2019. Akan tetapi belakangan dirinya menunda hal itu karena melihat perkembangan dialog dagang yang positif dengan China.

Tapi, kemungkinan tidak ada damai dagang sama sekali kembali mencuat. Hal ini dapat membuat rantai pasokan global akan berputar semakin lambat, bahkan sangat lambat. Mengingat yang berseteru adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.