Kisah Ucok, Warga Inhu Yang Butuh Perhatian Pemerintah
Tentu saja keinginan itu kami sebagai orang tua sangat mendukungnya. Bahkan pada 4 tahun silam dengan modal yang minim kami arahkan anak kami Ucok untuk berjualan sepeda bekas di depan rumah kami.
Tentu saja ini bukanlah hal yang mudah buat kami untuk membiayai jualan sepeda bekas yang memang kami hidup dari keluarga kurang mampu. Untuk memenuhi keinginan Ucok kami coba pilihkan batangan sepeda rongsokan yang sudah tidak terpakai lagi.
"Kebetulan memang kami adalah pengumpul barang-barang rongsokan, " ujar Sinaga.
Nah dari barang sepeda rongsokan itulah Ucok memulai karirnya sebagai pedagang sepeda bekas, dimana batangan sepeda tersebut dibersihkan lalu dicatnya dan di belikan peralatan supaya sepeda tersebut bisa dijual dan dapat menghasilkan uang.
Namun lagi-lagi semua itu nampaknya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perlu biaya yang lumayan besar menurut ukuran dari kehidupan keluarga Sinaga. Dengan modal yang pas-pasan dan peralatan yang serba manual Ucok tetap menekuni usahanya tersebut.
Dari mulai mencari batangan sepeda bekas hingga akhirnya dapat terbentuk berupa sepeda yang bisa digunakan, terus dilakukan oleh Ucok walau hasilnya belum maksimal. Hasil dari kerja kerasnya sepeda Ucok bisa di jual dari Rp. 150.000 hingga 250 ribu per unitnya tergantung ukuran.