Ragu Ada Rencana Pembunuhan 4 Tokoh, Fadli: Saya Kok Nggak Yakin, Jangan Lebay Lah!
RIAU24.COM - Santernya rencana pembunuhan terhadap empat tokoh, seperti yang dilontarkan jajaran Kepolisian, rupanya tak menarik minat Wakil Ketua DPR, Fadli Zon. Sebaliknya, ia mengaku tak yakin tentang kabar itu. Supaya tidak simpang siur, ia meminta polisi untuk menunjuk siapa dalang di balik target pembunuhan itu.
"Saya kok nggak yakin ya. Siapa sih yang mau melakukan itu? Jangan lebay lah gitu. Siapa? Tunjuk dong orangnya. Polisi itu gampang kok mendeteksi orang mau menarget dan orang kalau menarget nggak akan bilang-bilang. Jangan mengalihkan isu," ujarnya, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 29 Mei 2019.
Dalam kesempatan itu, Fadli juga meminta polisi untuk tidak berlebihan hingga merilis adanya upaya pembunuhan terhadap empat tokoh tersebut.
Tak hanya itu, Fadzli juga mengaku pernah mendapat ancaman pembunuhan. "Justru yang mengancam-ancam pihak lain yah saya termasuk pernah diancam di Twitter, di beberapa tempat, di WA ada, di SMS ada saya bisa tunjukkan ancaman-ancaman itu. Itu tidak apa-apa," ujarnya lagi, dilansir detik.
Korban 22 Mei
Lebih lanujut, Fadli meminta polisi menyudahi narasi-narasi seperti demikian. Ia juga mengingatkan, yang dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini adalah pertanggungjawaban negara kepada 8 orang yang diduga tewas saat aksi 22 Mei kemarin.
"Berlebihan, kayak ada apa-apa aja. Sudahlah narasi-narasi seperti itu rakyat tidak percaya. Yang sekarang harus diprioritaskan itu bagaimana yang meninggal? 8 orang itu apa tanggung jawab negara terhadap 8 orang yang meninggal itu, atau lebih dari 8 orang karena ada yang di Pontianak," tuturnya lagi.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan empat pejabat negara yang akan jadi target pembunuh bayaran. Mereka adalah orang-orang yang berada dalam lingkaran ring 1 di bidang politik, hukum dan keamanan. YakniMenko Polhukam Wiranto, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere. Selain itu, ada juga pimpinan salah satu lembaga survei. ***