Singgung Habib Rizieq, PA 212 Ingatkan Moeldoko Jangan Sembarangan Komentar
RIAU24.COM - Sorotan saat ini tengah tertuju kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Sorotan itu datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Hal itu muncul setelah pernyataan Moeldoko yang menyinggung sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.
Nama pria yang biasa disingkat HRS ini, belakangan marak disorot kembali, setelah namanya disebut sebagai syarat untuk dilaksanakan rekonsiliasi pasca Pilpres.
Moeldoko menyatakan tak sepakat HRS jadi salah satu syarat rekonsiliasi. Sebaliknya, ia menyarankan Imam besar FPI itu pulang sendiri ke Indonesia. Tak hanya itu, Moeldoko mengaku siap membelikan tiket bagi HRS, bila yang bersangkutan tidak punya uang untuk membelinya.
Hal itulah yang kemudian memantik reaksi dari PA 212, yang mengingatkan Moeldoko tak asal berkomentar.
"Saya berharap Moeldoko tabayun lah, jangan asal komentar jadi nggak tahu situasi kondisi yang sebenarnya," lontar Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin, Rabu 10 Juli 2019.
Dilansir detik, Novel mengatakan kepulangan Habib Rizieq akan ditentukan oleh dirinya sendiri dan tim kuasa hukumnya. Novel juga menghargai eks koordinator jubir BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang mengaitkan proses rekonsiliasi dengan kepulangan Habib Rizieq.
"Ada pun kepulangan HRS yang menentukan adalah beliau sendiri dengan tim kuasa hukumnya, adapun Dahnil Anzar sebagai orang beriman, bertakwa, sudah otomatis cinta kepada ulama yang istikamah sehingga Dahnil Anzar punya tanggung jawab moral sebagai kewajibannya membela ulama yang terzalimi," tambahnya.
HRS Korban Kekuasaan
"Jadi bukan HRS yang minta, apalagi HRS sangat berpengaruh dan punya kontribusi besar dalam menentukan suara 02 yang sangat besar dan massa 02 yang bela agama Islam dan cinta ulama, maka semangat umat Islam, khususnya alumni 212, ingin sekali berjuang memulangkan HRS yang sampai saat ini masih menjadi korban pemerintahan yang berkuasa," tuturnya.
Sebelumnya, Moeldoko heran atas pernyataan membawa pulang Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi. Dia pun menyarankan agar Rizieq pulang sendiri ke Indonesia. "Pergi, pergi sendiri, kok kita ribut mau mulangin, kan gitu," kata Moeldoko di Istana Bogor, Selasa (9/7/2019) kemarin.
"Ya pulang sendiri saja, nggak beli tiket, baru gua beliin," lanjutnya.
Saat ditanya terkait jaminan hukum jika Rizieq pulang ke Indonesia, Moeldoko menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Ya saya tidak tepat bicara itu ya, mungkin Kapolri," ujarnya ketika itu. ***