RIAU24.COM -  Hingga saat ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap mantap pada pendiriannya, yakni berada pada barisan oposisi, untuk pemerintahan lima tahun mendatang. Hal itu sesuai dengan keputusan majelis syuro PKS, yang menetapkan partai itu berada di luar pemerintahan. Meski demikian, PKS yakin tidak akan sendirian.

Keyakinan itu dilontarkan Wakil Ketua Majelis Syuro (PKS), Hidayat Nur Wahid.

"Kalau kami nanti sendirian, kami enggak akan sendirian, karena wartawan pun bersama kami, umat juga di luar pemerintahan. Dan saya ingin mengatakan PKS akan melaksanakan keputusan majelis syuro," lontarnya, Rabu 24 Juli 2019 di Gedung Parlemen, Jakarta.

Apalagi, tambahnya, saat ini juga sudah terlalu banyak yang meminta untuk menjadi menteri. Contohnya Nasdem sudah meminta 11 nama, PPP 15 nama, PKB 10 nama dan belum lagi kursi untuk PDIP serta Golkar.

"Sudahlah kalau Pak Jokowi fokus dengan permintaan dari teman-teman koalisinya itu sudah lebih dari mencukupi," kata Wakil Ketua MPR ini, dilansir viva.

Menurutnya, istilah oposisi sebenarnya tak ada. Sebab, di dalam kabinet maupun di luar kabinet, sama-sama legal dan konstitusional. Sehingga, tak boleh dipersepsikan kalau berada di luar kabinet adalah inkonstitusional.

"Kalau di luar kabinet adalah ngerecokin, nggak boleh begitu, kalau kita masih berpikiran pada Pancasila dan UUD  maka apakah berada di dalam atau luar kabinet," terangnya.

Hidayat juga tak mempermasalahkan pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo. Apalagi saat ini beredar rumor yang menyebutkan Gerindra disebut-sebut bakal bergabung dengan pemerintah.

"Kalau itu adalah silaturahim untuk kebaikan bangsa dan negara, ya monggo saja, tentu kita adalah bangsa yang mengedepankan gotong royong, mengedepankan persatuan Indonesia," ujarnya lagi.