Tak Cuma Larang Kubah Mesjid, Pemerintah China Larang Restoran Pasang Logo Halal Berbahasa Arab
RIAU24.COM - BEIJING - Pemerintah China melarang restoran dan kedai makanan memajang logo halal dalam tulisan arab, dan simbol-simbol lainnya yang terkait dengan Islam. Pemerintah China beralasan hal itu untuk memperkuat identitas China di negara tersebut.
Sebanyak 11 restoran dan toko di Beijing yang selama ini menjual produk halal mengataku, para pejabat China telah meminta mereka untuk menghapus logo atau simbol yang berkaitan dengan Islam, termasuk menghapus logo halal yang ditulis dalam bahasa arab.
"Mereka mengatakan ini adalah budaya asing dan Anda harus menggunakan lebih banyak budaya China," kata manajer toko tersebut yang menolak menyebutkan namanya, Rabu (31/7) seperti dilansir republika.
Kampanye melarang simbol dan logo yang ditulis dalam bahasa arab menandai fase baru dari upaya pemerintah, untuk memperkuat budaya China dari berbagai sisi termasuk agama. Kampanye tersebut mencakup penghapusan kubah gaya Timur Tengah di masjid-masjid yang ada di China, dan menggantinya dengan bangunan Pagoda.
Para analis mengatakan, Partai Komunis khawatir bahwa pengaruh asing dapat membuat kelompok agama sulit dikendalikan. Seorang antropolog di Universitas Washington Darren Byler mengatakan, bahasa arab dipandang sebagai bahasa asing serta sesuatu yang berada di luar kendali pemerintah China.
"Ini juga dipandang sebagai bentuk keimanan atau di mata otoritas negara merupakan ekstremisme agama. Mereka ingin Islam di China menggunakan simbol-simbol dalam bahasa China," ujar Byler.